Jadi Sorotan Satgas COVID-19, Sejak Kapan Strap Tali Masker Ngetren?

ADVERTISEMENT

Jadi Sorotan Satgas COVID-19, Sejak Kapan Strap Tali Masker Ngetren?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 23 Feb 2021 14:33 WIB
strap masker
Penggunaan strap masker sedang naik daun di kalangan anak muda. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)
Jakarta -

Memakai masker adalah kebutuhan wajib di masa pandemi COVID-19, terutama jika bepergian ke tempat umum. Bagi anak muda, pakai masker 'polosan' sepertinya kurang kece, sehingga muncul tren penggunaan tali masker.

Penggunaan strap atau tali masker sendiri mulai muncul di akhir 2020. Saat itu mulai banyak artis asal Korea Selatan yang tampil di publik menggunakan strap masker.

Tak lama, penggunaan tali masker juga akhirnya ter-notice nih di kalangan anak muda Indonesia. Sekarang sudah banyak banget online shop yang berjualan tali masker.

Tapi penggunaan tali masker sendiri tidak dianjurkan oleh Satgas Penanganan COVID-19. Katanya, pemakaian tali masker tersebut karena justru berpotensi menyebarkan virus.

"Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai ke bawah, itu akan kena ke hijab, ke baju. Jadi sebenarnya bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, SpP (K) dalam konferensi pers BNPB yang disiarkan Minggu (21/2/2021).

Strap masker ini biasanya digunakan sebagai aksesoris pelengkap karena bentuknya yang lucu dan berwarna-warni.

Beberapa orang mengaku terbantu dengan penggunaan strap tali masker. Katanya sih, nggak perlu repot lagi menyimpan masker saat makan.

"Jadi kalau setiap makan nggak usah repot nyimpen di kantong bisa langsung dikalungin aja dan tidak diturunin ke dagu. Kan kalau di dagu bukannya lebih tidak efektif?" kata Nisa (29), karyawan swasta, saat diwawancara detikcom, Selasa (23/2/2021).

Biasanya nih aksesoris lucu dan berwarna-warni identik dengan kaum hawa. Tapi strap masker juga ternyata diminati oleh para pria. Salah satunya Lucas, yang juga seorang karyawan swasta, tertarik menggunakan strap masker karena kepraktisannya.

"Buat digantungin pas makan sih. Kalau nggak dikalungin, mau naro di mana?" sebutnya.

Lain lagi dengan Yenni, yang memakai strap masker biar kelihatan lebih kece dan fashionable. Penggunaan strap masker menurutnya akan membuat pemakainya lebih terlihat 'menonjol' terlebih warna masker terbatas hanya putih, hijau, atau biru.

"Soalnya lucu sih, lebih fashionable. Banyak strap juga yang modelnya lucu-lucu banget jadi kece aja kelihatannya," kata Yenni.

Kalau kamu gimana? Tertarik pakai strap masker juga nggak?



Simak Video "Dokter Sarankan Tetap Pakai Masker saat Beraktivitas di Luar"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)
Kontroversi Tali Masker
Kontroversi Tali Masker
10 Konten
Aksesoris yang satu ini tidak hanya membuat masker jadi lebih fashionable, tetapi memudahkan bagi yang sering buka-tutup masker. Masalahnya, kebiasaan buka-tutup masker sendiri punya risiko mentransmisikan virus Corona. Jadi, aman nggak sih?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT