5 Fakta Kanker Hati, Penyakit yang Diidap Paman Tat Sebelum Meninggal

5 Fakta Kanker Hati, Penyakit yang Diidap Paman Tat Sebelum Meninggal

Ardela Nabila - detikHealth
Minggu, 28 Feb 2021 11:41 WIB
5 Fakta Kanker Hati, Penyakit yang Diidap Paman Tat Sebelum Meninggal
Fakta-fakta kanker hati di balik meninggalnya Ng Man Tat 'Paman Boboho' (Foto: iStock)
Jakarta -

Aktor asal Hong Kong Richard Ng Man Tat atau yang dikenal dengan sebutan Paman Tat meninggal dunia pada Sabtu (27/2/2021) pukul 17.16 waktu setempat. Aktor yang sering muncul dalam film Boboho itu meninggal karena mengidap kanker hati di Union Hospital.

Menurut Ten Tin Kai-Man, teman dekat yang juga sesama aktor, Paman Tat meninggal dunia dalam keadaan tertidur setelah diberikan obat oleh dokter agar ia merasa lebih baik.

Kanker hati seperti diidap Paman Tat merupakan jenis kanker yang gejalanya kerap tidak terdeteksi. Saat terdeteksi, kadang-kadang kondisinya telanjur memburuk dan sulit diatasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sel kanker yang terus berkembang di hati dapat menghancurkan sel-sel hati yang dapat mengganggu fungsi hati. Dikutip dari Healthline, berikut 5 fakta kanker hati yang harus kamu ketahui.

1. Jenis

Kanker hati terbagi menjadi dua jenis, yaitu kanker hati primer dan kanker hati sekunder. Kanker hati primer merupakan kanker yang berasal dari sel hati, sementara kanker hati sekunder merupakan kanker yang berkembang saat sel kanker dari organ lain menyebar ke hati.

ADVERTISEMENT

2. Gejala

Kebanyakan orang yang mengidap kanker hati sering kali tidak mengalami adanya gejala pada stadium awal. Namun, sejumlah gejala umum yang terjadi jika terdapat sel kanker pada hati meliputi:

  • Nyeri pada perut
  • Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Mual dan muntah
  • Mudah memar atau berdarah
  • Tubuh terasa lemas dan mudah lelah

3. Faktor risiko

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati, yaitu:

  • Kanker hati biasanya terjadi pada orang-orang berusia di atas 50 tahun
  • Infeksi hepatitis B atau C dalam jangka waktu lama
  • Mengonsumsi alkohol setiap selama bertahun-tahun
  • Sirosis atau kerusakan hati kronis yang dapat merusak fungsi hati, sehingga menyebabkan terjadinya komplikasi, seperti kanker hati
  • Mengidap diabetes dan obesitas

Bagaimana pencegahan dan pengobatan kanker hati seperti diidap Ng Man Tat 'Paman Boboho' sebelum meninggal? Simak di halaman berikut.

4. Pencegahan

Meski tidak selalu bisa dicegah, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kanker hati, yakni dengan mengambil langkah yang tepat untuk mencegah kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan kanker hati.

Vaksinasi hepatitis B

Vaksinasi hepatitis B dapat dilakukan pada anak-anak hingga orang dewasa yang memiliki risiko tinggi terinfeksi. Biasanya, vaksinasi diberikan sebanyak tiga kali suntikan dalam kurun waktu enam bulan.

Pencegahan hepatitis C

Pencegahan infeksi hepatitis C dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni dengan selalu menggunakan pelindung saat berhubungan seks serta tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Pencegahan sirosis

Risiko terjadinya sirosis dapat diturunkan dengan membatasi konsumsi alkohol serta menjaga berat badan dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi.

5. Pengobatan

Pengobatan jika seseorang sudah didiagnosis mengidap kanker hati dapat berbeda-beda. Pasalnya, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum dokter menentukan jenis pengobatan yang tepat, yaitu:

  • Jumlah, ukuran, dan lokasi tumor pada hati
  • Apakah hati masih berfungsi dengan baik
  • Apakah terdapat sirosis
  • pakah sel kanker telah menyebar ke organ lainnya

Jika telah ditentukan faktor-faktor di atas, maka ada beberapa pengobatan pada pasien pengidap kanker hati. Selengkapnya di halaman berikut.

Jika telah ditentukan faktor-faktor di atas, maka beberapa pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien pengidap kanker hati adalah:

Transplantasi hati

Transplantasi hati merupakan prosedur di mana dokter mengganti organ hati pasien terinfeksi dengan organ hati sehat yang didapat dari donor. Namun, transplantasi hanya dapat dilakukan jika sel kanker belum menyebar ke organ lainnya.

Ablasi

Ablasi adalah metode yang melibatkan penggunaan injeksi etanol untuk menghancurkan sel kanker. Ablasi dapat dilakukan pada pasien yang tidak melakukan operasi maupun transplantasi.

Kemoterapi

Kemoterapi merupakan metode yang menyuntikkan obat melalui arteri untuk menghancurkan sel kanker. Umumnya, kemoterapi menimbulkan efek samping berupa muntah dan hilangnya nafsu makan pada pasien yang tengah menjalani terapi ini.

Hepatektomi

Hepatektomi merupakan operasi yang dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh bagian hati. Operasi ini biasanya dilakukan jika sel kanker belum menyebar ke organ lainnya. Seiring berjalannya waktu, jaringan sehat pada hati akan tumbuh kembali dan mengisi bagian yang sebelumnya telah diambil saat operasi.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait