COVID-19 Disebut Sangat Mungkin Jadi Endemik di RI, Apa Bedanya dengan Pandemi?

COVID-19 Disebut Sangat Mungkin Jadi Endemik di RI, Apa Bedanya dengan Pandemi?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 08 Mar 2021 10:18 WIB
COVID-19 Disebut Sangat Mungkin Jadi Endemik di RI, Apa Bedanya dengan Pandemi?
Ilustrasi COVID-19. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn)
Jakarta -

Beberapa pakar meyakini pandemi COVID-19 kemungkinan besar akan menjadi penyakit endemik. Hal ini juga diyakini pakar epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman.

Dicky juga sudah memprediksi COVID-19 menjadi penyakit endemik sejak Mei lalu. Dengan melihat perkembangan dan mutasi COVID-19 saat ini, ia semakin yakin hal tersebut mungkin terjadi.

"Nah, saat ini kecenderungannya (menjadi endemik) semakin kuat apalagi dengan munculnya strain baru ini apa mutasinya begitu cepat banyak strain belum lagi ada potensi perburukan situasi," kata Dicky kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Dicky juga memprediksi COVID-19 sangat mungkin menjadi penyakit endemik di Indonesia. Ini karena inti dari indikator suatu penyakit akan menjadi endemik adalah angka reproduksi. Saat suatu wilayah atau negara sulit mencapai angka tersebut di bawah satu, kemungkinan besar penyakit termasuk COVID-19 ini akan menjadi endemik.

"Dia tidak pernah atau sulit mencapai di bawah 1 walaupun itu bisa terjadi di beberapa wilayah di bawah 1 ya bahkan seperti di Australia," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Apa perbedaan antara endemik dan pandemi?

Pandemi

Dalam istilah epidemiologi, pandemi merupakan sebuah penyakit yang mewabah di sebagian besar dunia dalam waktu yang bersamaan. Sebelum COVID-19 merebak luas, penyakit ini dinyatakan sebagai epidemi.

Dikutip dari MedicalXpress, adapun beberapa penyakit lain yang sempat menjadi pandemi yaitu:

  • Flu Spanyol 1918
  • Flu Asia 1956
  • HIV-AIDS
  • Flu Babi

Lalu, bagaimana dengan penyakit endemik? Berikut penjelasannya di halaman selanjutnya.

Endemik

Menurut pakar penyakit menular Dr Pritish Tosh dari Mayo Clinic, penyakit endemik ini hanya terjadi di beberapa wilayah dalam rentang waktu tertentu.

"Dalam istilah epidemiologi, wabah mengacu pada sejumlah kasus yang melebihi apa yang diharapkan. Pandemi adalah ketika ada wabah yang menyerang sebagian besar dunia. Kami menggunakan istilah endemik ketika ada infeksi dalam lokasi geografis yang ada selamanya," kata Dr Tosh.

"Ketika kita berbicara tentang infeksi endemik, kita berbicara tentang virus, bakteri dan patogen yang ada di dalam suatu lokasi geografis," lanjutnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Departemen Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono menegaskan COVID-19 ini mungkin saja menjadi endemik. Menurutnya, penyakit umumnya memang akan menjadi endemik dahulu dan tidak mungkin langsung benar-benar hilang.

"Penyakit itu kalau tadinya pandemi, nggak mungkin bisa langsung hilang, jadi akan endemik dulu kemudian menjadi poradis abis itu hilang," jelas Miko saat dihubungi detikcom.

"Semua penyakit yang sudah menjadi pandemi akan turun ke endemik, kemudian nggak bisa kemudian hilang begitu saja, kecuali kalau vaksinasinya 100 persen. Efikasinya 100 persen," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kemenkes Sebut Kelambu Berinsektisida Efektif Turunkan 80% Kasus Malaria"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Berita Terkait