Nyeri punggung menjadi gejala COVID-19 baru yang disebut pakar sulit dikenali. Pasalnya, kondisi ini umum terjadi karena penyakit lain dan tak berkaitan dengan COVID-19.
Belakangan, para ahli menyebut ada 15 persen pasien Corona yang mengeluhkan gejala COVID-19 sakit punggung. Mereka mengalami nyeri tak biasa.
"Sekitar 15 persen dari semua pasien COVID-19 telah melaporkan mengembangkan beberapa jenis sakit atau nyeri termasuk sakit punggung," jelas para ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikutip dari Express UK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sakit punggung tak biasa yang dialami pasien Corona disebut dipicu peradangan di dalam tubuh. Peradangan dapat menyebabkan nyeri seperti kram di punggung.
Sakit punggung karena COVID-19 biasanya akan bertahan selama beberapa hari.
"COVID-19, seperti virus lainnya, akan menyebabkan gejala sistemik," jelas ahli bedah ortopedi Dr Marcus Duda.
"Mirip dengan flu, COVID-19 dapat menyebabkan rasa sakit yang menyeluruh di seluruh tubuh. Nyeri sendi di punggung dan kaki disebabkan oleh respons peradangan tubuh terhadap virus," lanjutnya.
Gejala COVID-19 sakit punggung umumnya disertai dengan gejala berikut.
- Gemetar
- Menggigil
- Nyeri tubuh
Bagaimana cara mengatasinya?
Obat penghilang rasa sakit antiradang termasuk parasetamol dan ibuprofen dapat membantu meredakan sebagian rasa sakit. Namun, jika sakit punggung disertai dengan demam tinggi, batuk tak kunjung henti, atau kehilangan kemampuan penciuman dan perasa, harus segera menjalani tes COVID-19.
(naf/up)











































