Setahun Pandemi, Data COVID-19 Kok Masih Bermasalah? Ini Jawab Wamenkes

Setahun Pandemi, Data COVID-19 Kok Masih Bermasalah? Ini Jawab Wamenkes

Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth
Selasa, 09 Mar 2021 10:15 WIB
Setahun Pandemi, Data COVID-19 Kok Masih Bermasalah? Ini Jawab Wamenkes
Kasus Corona di Indonesia. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Wakil Menteri Kesesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengakui masih adanya permasalahan data kasus COVID-19 di Indonesia. Dijelaskan, saat ini masih ada ketidaksinkronan dalam pengolahan data antara pusat dan daerah.

"Kendalanya adalah ketika daerah melaporkan, maka kasus kejadiannya itu beberapa hari sebelumnya yang dilaporkan ke pusat," kata dr Dante dalam konferensi pers BNPB, Selasa (9/3/2021).

"Kedua adalah karena kemampuan laboratorium yang terbatas untuk melakukan pemeriksaan satu hari jadi, sehingga data yang masuk pada satu kasus bisa merupakan cerminan dari beberapa hari sebelumnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, kerap kali data kasus COVID-19 yang disampaikan oleh pemerintah pusat berbeda dengan yang dilaporkan di daerah. Meski begitu, kata Dante, perbedaan data ini masih dalam batas toleransi.

"Kita anggap data yang sudah dirilis tadi sebagai data nasional, tetap kita kompilasi dari data-data daerah. Tapi kalaupun ada perbedaan data dengan daerah, saya rasa itu masih dalam batas toleransi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumya, Dante menjelaskan bahwa saat ini, per 7 Maret 2021, rata-rata penambahan kasus Corona di Indonesia adalah 6.433 orang per hari. Semetara rata-rata pasien yang meninggal akibat COVID-19 adalah 157 orang per hari.

"Rata-rata case fatility adalah 2,7 (persen) masih lebih tinggi dari angka rekomendasi dunia, yaitu 2,2 (persen)," ungkapnya.

"Kemudian rata-rata jumlah testing per hari 31.850, kemudian rata-rata positivity rate-nya masih di angka 21,98. Ini adalah data kumulatif di tingkat pusat," tuturnya.




(ryh/naf)

Berita Terkait