Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin AstraZeneca pada hari ini, Selasa (9/3/2021).
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut pemberian izin darurat ini telah mengikuti pakem yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), hingga Agensi Obat Eropa (EMA).
"BPOM juga telah melakukan proses evaluasi keamanan AstraZeneca bersma Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, dan berbagai klinisi terkait dalam satu tim evaluasi vaksin," kata Penny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sederet fakta terkait vaksin AstraZeneca.
1. Efikasi
BPOM menyatakan vaksin AstraZeneca memiliki efikasi alias tingkat kemanjuran mencapai 62,1 persen. Hasil ini lebih rendah dibanding efikasi yang tercatat dari hasil uji klinis fase-III vaksin Corona Sinovac di Bandung yaitu 65,3 persen.
BACA JUGA
"Efikasi vaksin dengan dua dosis standar yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar dua bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,1 persen," ujar Penny.
2. Efek samping
Efek samping vaksin Corona AstraZeneca yang ditemukan adalah efek samping lokal ringan seperti bengkak di lengan hingga kemerahan.
"Kejadian efek samping yang dilaporkan dalam studi-studi klinik umumnya ringan-sedang," kata Penny.
3. Siapa saja yang dapat?
Vaksin Corona AstraZeneca diperuntukkan untuk vaksinasi tahap kedua dengan sasaran para lansia dan petugas layanan publik. Termasuk di dalamnya para pedagang pasar, ojek online, serta para guru dan tenaga pendidik.
"1,1 juta untuk vaksinasi tahap kedua," beber juru bicara vaksinasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom Senin (8/3/2021).
4. Efektif pada varian Corona Brasil
Varian Corona Brasil yang diberi nama P1 memicu kekhawatiran para karena dianggap sangat menular. Beberapa negara bahkan melarang perjalanan dari Brasil.
Kabar baiknya, menurut laporan Reuters, vaksin Corona AstraZeneca mampu melawan varian Corona P1.
"Studi pendahuluan menunjukkan vaksin AstraZeneca akan melindungi terhadap varian P1 dari virus Corona, Mauricio Zuma," jelas kepala produksi di institut biomedis Fiocruz Brasil.
(kna/up)











































