4 Fakta Vaksin AstraZeneca, Efikasi hingga Efek Samping

Round Up

4 Fakta Vaksin AstraZeneca, Efikasi hingga Efek Samping

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 10 Mar 2021 05:38 WIB
4 Fakta Vaksin AstraZeneca, Efikasi hingga Efek Samping
Vaksin COVID-19 AstraZeneca (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca bekerja sama dengan Oxford University telah tiba di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA).

"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat EUA pada tanggal 22 Februari 2021 yang lalu dengan nomor EUA2158100143A1," kata Kepala BPOM Penny K Lukito, Selasa (9/3/2021).

Beberapa fakta yang terangkum seputar pemberian izin vaksin AstraZeneca adalah sebagai berikut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Datang lewat 2 jalur

Sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021) merupakan tahap awal dari batch pertama pengiriman melalui mekanisme COVAX Facility. Vaksin ini langsung disimpan di gudang PT Bio Farma.

Selain melalui mekanisme COVAX Facility, vaksin AstraZeneca yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1) ini juga akan didatangkan melalui jalur bilateral oleh PT AstraZeneca Indonesia.

ADVERTISEMENT

2. Efikasi vaksin

Hasil uji klinis pada pemberian 2 dosis dengan interval 4-12 pekan yang melibatkan 23.745 subjek menunjukkan vaksin AstraZeneca punya kemampuan untuk merangsang pembentukan antibodi baik pada dewasa maupun lansia. Efikasi dihitung dengan 2 dosis standar dihitung sejak 15 hari setalah pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar 2 bulan menunjukkan efikasi 62,1 persen.

Sebagai perbandingan, uji klinis vaksin Corona Sinovac di Bandung baru-baru ini menunjukkan efikasi 65,3 persen. Organisasi kesehatan dunia WHO mensyaratkan efikasi di atas 50 persen untuk bisa digunakan.

3. Belum bisa langsung digunakan

Meski sudah memberikan EUA atau izin penggunaan darurat, BPOM masih akan melakukan pemeriksaan fisik dan sampling terhadap vaksin AstraZeneca. Pemeriksaan antara lain meliputi suhu penyimpanan, kesesuaian batch, tanggal kedaluwarsa, dan sebagainya.

"Sebelum produk siap untuk digunakan, Badan POM melakukan proses pelulusan produk (lot release) dan setelah diberikan pelulusan produk, maka vaksin tersebut siap untuk digunakan dalam program vaksinasi," jelas Penny.

4. Efek samping

Sebagaimana produk lain, vaksin AstraZeneca juga dilaporkan memiliki sejumlah kemungkinan efek samping. Beberapa yang dilaporkan antara lain:

Reaksi lokal

  • Tenderness
  • Nyeri saat ditekan
  • Kemerahan
  • Gatal dan pembengkakan

Reaksi sistemik ringan

  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Meriang
  • Nyeri sendi
  • Mual
  • Demam
  • Muntah.



(up/up)

Berita Terkait