Kedaluwarsa Mei, 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Kemungkinan untuk Dosis-1 Saja

Kedaluwarsa Mei, 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Kemungkinan untuk Dosis-1 Saja

Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth
Selasa, 16 Mar 2021 15:48 WIB
Kedaluwarsa Mei, 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Kemungkinan untuk Dosis-1 Saja
Vaksin AstraZeneca. (Foto ilustrasi: AFP/JOEL SAGET)
Jakarta -

Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Corona AstraZeneca yang tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021 belum juga digunakan dalam program vaksinasi. Pasalnya, vaksin ini masih dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Masalahnya, vaksin tersebut hanya memiliki masa simpan (shelf life) sampai Mei 2021. Sementara rentang pemberian dosis pertama dan kedua vaksin AstraZeneca yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 9-12 minggu.

Bagaimana solusinya?

Juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi dari BPOM mengenai rentang terbaik untuk penyuntikkan dosis kedua vaksin AstraZeneca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu bahwa Badan POM bukan hanya mengeluarkan izin penggunaan darurat, tetapi juga mengatur tentang indikasi serta rentang waktu yang paling optimal untuk mendapatkan imunogenitas yang terbaik," kata dr Nadia dalam konferensi pers, Selasa (16/3/2021).

Namun, apabila keputusan BPOM tetap menganjurkan dosis kedua vaksin AstraZeneca harus diberikan dalam rentang waktu 9-12 minggu, maka sebanyak 1,1 juta dosis vaksin ini hanya akan digunakan untuk penyuntikkan dosis pertama saja.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk pemberian dosis kedua vaksin AstraZeneca kemungkinan akan diberikan setelah kedatangan vaksin pada batch berikutnya.

"Jadi kalau memang ini vaksin ini pada keputusannya dari Badan POM ini harus disuntikkan dalam rentang waktu 9-12 minggu. Tentunya kita tidak akan menggunakan vaksin yang 1,1 juta ini untuk menunggu sampai penyuntikkan dosis kedua," jelasnya.

"Jadi kita akan berikan seluruhnya vaksin ini untuk penyuntikkan dosis pertama," tuturnya.




(ryh/up)

Berita Terkait