Masyarakat yang Masih Tak Percaya COVID-19 Hambat Program Vaksinasi

Masyarakat yang Masih Tak Percaya COVID-19 Hambat Program Vaksinasi

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 24 Mar 2021 08:32 WIB
Masyarakat yang Masih Tak Percaya COVID-19 Hambat Program Vaksinasi
Masyarakat yang masih tidak percaya COVID-19 hambat program vaksinasi. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Laju vaksinasi COVID-19 di Indonesia dikhawatirkan berjalan lambat lantaran gagal mencapai target 1 juta suntikan per hari. Kementerian Kesehatan menyebut ini karena terbatasnya ketersediaan dosis vaksin dan ketidakpercayaan masyarakat pada COVID-19.

"Kita melihat bahwa masih ada 36 persen masyarakat yang tidak yakin dengan COVID-19, sejalan dengan studi yang dijalankan Balitbangkes pada Juli 2020," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19, Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam webinar, Selasa (23/3/2021).

Menurutnya, angka ini amat disayangkan lantaran Indonesia masih dihantui tingkat kematian yang tinggi akibat COVID-19 dengan angka hampir menyentuh 40.000 per hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadia mengatakan masalah selanjutnya tak lain karena keterbatasan vaksinator. Ia menyebut setiap puskesmas hanya bisa menyediakan 50 sampai 150 suntikan dosis per hari. Sedangkan rumah sakit 300 sampai 400 per hari.

Mengatasi kendala tersebut, pemerintah mengupayakan pengadaan sentra vaksinasi dengan kapasitas layanan 2.000 sampai 3.000 suntikan per hari tergantung jumlah vaksinator tersedia.

ADVERTISEMENT

Untuk mencapai herd immunity, vaksinasi perlu dilakukan kepada 70 persen dari populasi. Jika 36 persen disebut tak percaya COVID dan tak bersedia disuntik, pemerintah diasumsikan bisa 'gas' penyuntikan vaksin kepada sisa 64 persen untuk mencapai herd immunity secepat mungkin.

Nadia menegaskan upaya melindungi masyarakat dari bahaya pandemi harus dilakukan secara maksimal. Meski 64 persen masyarakat bisa diprioritaskan untuk menerima vaksin, tak berarti 36 persen sisanya bisa ditinggalkan begitu saja.

"Kita berikan tentunya yang terbaik untuk masyarakat, termasuk melindungi mereka dari sakit. Dengan tidak divaksin, berarti tidak memberikan perlindungan pada warga negara," ujar Nadia lebih lanjut pada detikcom.

Berdasarkan data terakhir dari Kemenkes, per Selasa (23/3/2021), vaksin COVID-19 dosis pertama telah diberikan kepada 5.978.251 orang, mencakup SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia.

Sedangkan dosis 2 telah diberikan kepada 2.709.545 orang.

Ditargetkan, vaksin COVID-19 di Indonesia akan diberikan kepada 181.554.465 orang.




(vyp/fds)

Berita Terkait