Peneliti dari Oxford University sedang menyiapkan vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama AstraZeneca dalam bentuk hirup. Vaksin ini rencananya akan diuji ke 30 relawan berusia 18-40 tahun.
Dikutip dari Reuters pada Jumat (26/3/2021), para peneliti di Inggris sempat menjelaskan bahwa pemberian vaksin hirup diharap dapat menimbulkan respons imun lokal di saluran napas. Vaksin juga diharap lebih mudah diberikan pada orang-orang yang sulit menghadapi jarum suntik.
Kepala peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, memprediksi akan semakin banyak variasi vaksin COVID-19 di tahun 2022. Ini karena para pengembang terus melakukan inovasi untuk menghadapi situasi pandemi yang juga berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan nantinya akan ada juga vaksin yang diberi lewat oral atau koyok.
"Saya pikir di awal 2022 kita akan melihat berbagai jenis vaksin mutakhir," kata Soumya.
Hingga saat ini sudah ada lebih dari 80 jenis kandidat vaksin COVID-19 di dunia yang masuk dalam tahap uji klinis. Pada akhir tahun 2021 diprediksi akan ada enam sampai delapan kandidat vaksin lagi yang siap dianalisa untuk mendapat izin penggunaan darurat.
(fds/up)











































