Program vaksinasi COVID-19 terus berlanjut, sudah cukup banyak yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Beberapa penerima vaksin mengeluhkan apakah efek samping vaksin ke 2 lebih parah dari dosis yang pertama, memang demikian atau cuma perasaan?
Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) mengatakan efek samping baik dari suntikan vaksin COVID-19 pertama maupun kedua sebagian besar ringan. Reaksi yang berat atau parah sangat jarang terjadi.
"Tidak benar, efek samping baik suntikan ke-1 maupun ke-2 sebagian besar ringan, sembuh tanpa atau dengan pengobatan 1-2 hari, reaksi berat sangat jarang," jelasnya dihubungi detikcom, Jumat (26/3/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, efek samping vaksin ke-2 ataupun pertama sama saja. Berdasarkan pengalamannya mendapatkan suntikan vaksin kedua, dr Hindra mengungkapkan tidak merasakan adanya gejala apapun.
"Pengalaman saya pada vaksinasi baik ke-1 dan ke-2, alhamdulillah tidak ada gejala yang terasa," lanjutnya.
Jika tidak ada perbedaan dengan yang pertama, apa saja efek samping vaksin ke-2?
Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin COVID-19 memang bisa menyebabkan efek samping seperti vaksin pada umumnya. Misalnya seperti demam ringan, nyeri, atau kemerahan di tempat suntikan dan sebagian besar bisa hilang dalam waktu yang singkat.
Tidak menutup kemungkinan muncul efek samping yang lebih serius dan bertahan, meski jarang terjadi. Karenanya, ada masa observasi setelah penyuntikan untuk mengamati efek samping apa saja yang akan muncul.
Seperti halnya dosis pertama, ada beberapa kondisi bisa muncul sebagai efek samping vaksin ke-2 yaitu:
- Nyeri di tempat suntikan
- Demam
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Menggigil
- Diare
Selain efek samping di atas, para penerima vaksin COVID-19 juga perlu mengantisipasi kemungkinan mengalami reaksi alergi parah yaitu anafilaksis. Kondisi ini biasa terjadi pada orang yang memiliki reaksi alergi pada penyuntikan pertama.
dr Hindra menegaskan, efek samping vaksin ke-2 yang muncul bisa sama saja seperti dosis sebelumnya dan jarang menunjukkan efek yang berat. Menurutnya, kondisi seperti ini tidak bisa diperkirakan.
"Bisa tidak ada atau sama, jarang lebih berat. Bisa sama bisa berbeda, tidak ada yang bisa meramal," tegas dr Hindra.
(sao/up)











































