Fakta baru terkait asal usul virus Corona kembali terkuak. Kali ini diungkapkan berdasarkan salinan draft studi yang diperoleh The Associated Press (AP News).
Dalam studi bersama antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan China itu mengatakan penularan virus Corona dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin.
Selain itu, studi ini juga menyebut bahwa 'sangat tidak mungkin' jika virus Corona muncul akibat dari kebocoran laboratorium. Tim peneliti pun mengusulkan penelitian lebih lanjut di setiap area, kecuali hipotesis soal kebocoran laboratorium tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan studi yang diterima dari AP News tersebut tampaknya sudah mendekati final. Mereka mendapatkannya dari seorang diplomat yang tidak disebutkan namanya berbasis di Jenewa dari anggota WHO. Tetapi, tidak jelas apakah laporan tersebut mungkin masih diubah sebelum dirilis.
Dikutip dari AP News, para peneliti membuat daftar empat skenario dalam kemungkinan. Mereka menyimpulkan bahwa penularan melalui hewan kedua sangat mungkin terjadi.
Mereka mengevaluasi kemungkinan penyebaran langsung dari kelelawar ke manusia, dan mengatakan bahwa penyebaran melalui produk makanan 'rantai dingin' mungkin terjadi, tetapi kemungkinannya kecil.
Dikatakan juga bahwa virus yang sangat mirip sudah ditemukan di trenggiling. Tetapi, cerpelai dan kucing juga rentan terhadap virus, sehingga menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi pembawa virus.
Laporan itu sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim ahli internasional WHO ke Wuhan, China, kota di mana virus Corona pertama kali terdeteksi beberapa waktu lalu.
Ahli WHO Peter Ben Embarek mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa laporan tersebut telah diselesaikan dan sedang diperiksa fakta dan diterjemahkan.
"Saya harapkan dalam beberapa hari ke depan seluruh proses itu sudah selesai dan bisa kita rilis ke publik," pungkasnya.
(sao/fds)











































