Masuk Sekolah Sebentar Lagi, Anak-anak Harus Sudah Divaksin? Ini Kata Menkes

ADVERTISEMENT

Masuk Sekolah Sebentar Lagi, Anak-anak Harus Sudah Divaksin? Ini Kata Menkes

Ayunda Septiani - detikHealth
Selasa, 30 Mar 2021 13:45 WIB
Siswa siswi belajar secara tatap muka dengan protokol kesehatan di Sekolah Dasar Pekayon Jaya 6, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (23/3/2021). Sebanyak 88 SD diberikan izin untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) berbasis adaptasi tatatan hidup baru satuan pendidikan (ATHBP-SP). Di Sekolah ini ada 3 kelas siswa SD kelas 6 yang mengikuti proses belajar tatap muka. Setiap kelas terdiri dari 15 siswa siswi.
Foto ilustrasi. (Foto ilustrasi: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Pemerintah pusat menargetkan pembelajaran sekolah tatap muka secara terbatas akan dimulai pada Juli 2021. Pembelajaran tatap muka ini akan dimulai saat semua guru sudah disuntik vaksin Corona.

Vaksinasi guru akan ditargetkan selesai pada akhir Juni 2021. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

"Untuk memastikan bahwa di bulan Juli semua guru-guru kita dan tenaga kependidikan kita sudah divaksin," bebernya dalam konferensi pers Selasa (30/3/2021).

Sekolah tatap muka akan segera dimulai, bagaimana dengan vaksinasi untuk anak?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, hingga saat ini belum ada uji klinis yang dilakukan oleh seluruh pembuat vaksin yang ada terkait dengan anak.

Budi juga menjelaskan, vaksinasi saat ini diberikan umumnya di atas usia 16 atau 18 tahun saja.

"Seperti yang disampaikan oleh pak Menteri Pendidikan, karena prevalensi atau kemungkinan tertular dan vitalitasnya untuk virus COVID-19 di usia muda, itu sangat kecil atau hampir tidak ada, jadi kalau terpapar, mereka akan sembuh dengan sendirinya," papar Menkes Budi dalam konferensi pers Selasa (30/3/2021).

Terkait akan dibukanya sekolah tatap muka, Budi juga menegaskan tenaga pendidik menjadi prioritas semua petugas publik yang ada dan perlu didorong dengan program-program penyuntikan. Misalnya seperti program satu sekolah melakukan penyuntikan bersama.

"Jadi kami mohon semua sekolah, semua universitas, semua pemerintah daerah bantu para pendidik untuk membuat program satu sekolah suntik bersama atau beberapa sekolah di satu kota suntik bersama, sehingga mempercepat akselerasi karena kita harus menyelesaikan 5,6 juta suntikan ini sampai akhir Juni," pungkasnya.



Simak Video "Dugaan Motif Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Dibunuh"
[Gambas:Video 20detik]
(ayd/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT