Pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut) sempat dihentikan selama beberapa hari karena laporan berbagai efek samping. Menurut Satgas Penanganan COVID-19 Sulut, sebagian warga yang diberikan vaksin mengeluh demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual, dan muntah.
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari, menjelaskan bahwa efek samping ternyata muncul bukan karena kandungan vaksin AstraZeneca. Beberapa warga yang melaporkan KIPI tidak mengalami gejala serius dan bisa sembuh dengan sendirinya.
"Dari data yang masuk kami pelajari satu demi satu. Ternyata reaksinya ringan, kejadian ikutan pasca imunisasinya ringan," kata Hindra dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Forum Merdeka Barat 9, Selasa (30/3/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada empat orang yang diobservasi di mana rupanya terkait dengan kecemasan. Jadi kejadian ikutan pasca imunisasi itu tidak selalu berkaitan dengan kandungan vaksin, namun bisa berkaitan dengan kecemasan faktor biopsikososial. Sehingga hampir semuanya sudah sembuh yang dilaporkan itu pada waktu kami melakukan audit kemarin," lanjutnya.
Atas temuan tersebut Komnas KIPI mengeluarkan rekomendasi pemberian vaksin AstraZeneca bisa dilanjutkan.
Hindra pernah menjelaskan bahwa stres atau kecemasan memang bisa menimbulkan apa yang disebut immunization stress related respons. Penyebabnya bisa karena seseorang memiliki rasa takut berlebihan terhadap proses vaksinasi.
(fds/up)











































