Pria 21 tahun asal Jakarta meninggal dunia usai menerima vaksin AstraZeneca. Ketua Komnas KIPI Prof Hingky Hindra Irawan Satari menyebut investigasi tengah berlangsung, tetapi sejauh ini gejala yang ditemukan pada pria tersebut belum bisa dikaitkan dengan vaksin Corona AstraZeneca.
Sebelumnya diberitakan, pria asal Jakarta yang menerima vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021) mengeluhkan demam tinggi hingga pegal pasca disuntik.
"Untuk mencari keterkaitan, kalau demam, menggigil, itu memang gejala vaksin lah, namun tidak menyebabkan kematian. Kalau kematian kan blood clot, pembekuan darah," tutur Prof Hindra saat dihubungi detikcom Senin (10/5/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembekuan darah kan bisa terjadi di otak, bisa terjadi di paru, bisa terjadi di perut, bisa terjadi di kaki, dia ada gejala tuh kakinya pegal jadi dipijat kan," lanjutnya.
"Tapi kan kalau gejala di kaki barangkali tidak menyebabkan kematian," beber Prof Hindra.
Pria bersangkutan disebutnya tidak mengalami gejala di perut maupun paru. Riwayat kejang sempat disebut muncul, tetapi hal tersebut masih simpang-siur karena pihak keluarga tak menyantumkan riwayat kejang di proses investigasi.
"Gejala di perut nggak ada, gejala di paru nggak sesak, gejala di susunan saraf pusat katanya dia kejang kata rekan kerjanya, tapi di rumah dibilangin sama riwayat keluarganya nggak ada riwayat kejang," lanjutnya.
"Sulit kita mengaitkan ini ada kaitannya dengan vaksin karena bukti tidak cukup, jadi kita rekomendasikan untuk menghubungi dokter langganannya, gimana nih riwayat sebelumnya," sebut Prof Hindra.
Prof Hindra menyebut, Komnas KIPI juga sudah melakukan audit pada vaksinator pria Jaktim yang menerima vaksin AstraZeneca tersebut. Ia menyebutkan, pelaksanaan dan tempat vaksinasi sudah sesuai standar yang ada.
Proses investigasi juga akan berlangsung ke pemeriksaan jenazah menurut dokter jaga, saat yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia di perjalanan.
"Apakah ada riwayat dengan penyebab kematian almarhum, atau kita hubungi juga dokter jaganya pada waktu dia dilakukan pemeriksaan jenazah, apakah ada tanda-tanda di jenazah seperti penyebab kematian misalnya sakit jantung, nah itu yang kita rekomendasikan," jelasnya.
Alih-alih panik menanggapi kasus tersebut, Prof Hindra menegaskan masyarakat untuk selalu melaporkan gejala yang timbul pasca vaksinasi, ke nomor yang tertera di kartu vaksinasi.
Hal ini demi meminimalisir kejadian tidak diinginkan pasca disuntik vaksin Corona, agar yang bersangkutan bisa segera mendapat tanggapan untuk pemeriksaan hingga perawatan.
"Segera menelepon nomor telepon yang tertera di kartu sehingga bisa langsung dilakukan pengobatan, perawatan, rujukan, atau dijemput," pungkasnya.
Simak juga video 'Gejala yang Timbul Jika Terjadi Pembekuan Darah Pasca-Vaksinasi':
(naf/up)











































