Kementerian Kesehatan mengungkap dua warga meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca bets atau batch CTMAV547. Namun, belum bisa dipastikan penyebab wafat kedua warga tersebut terkait vaksin Corona.
Seperti diketahui, Kemenkes menyetop sementara vaksinasi Astrazeneca batch CTMAV547. Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi, hal ini sebagai tindak kehati-hatian sambil menunggu hasil uji sterilitas dan toksisitas BPOM soal vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 keluar.
"Iya ada dua warga DKI. Kematian yang diduga setelah/pasca vaksinasi," jelas dr Nadia saat dikonfirmasi detikcom Senin (17/5/2021).
dr Nadia tidak merinci detail kasus dua warga DKI yang wafat usai divaksinasi. Diberitakan sebelumnya, pemuda 22 tahun di Jakarta Timur meninggal usai menerima vaksin AstraZeneca, tak sempat mendapat pertolongan saat dibawa ke RS lantaran meninggal di perjalanan.
"Data detail ada di Komnas KIPI ya," lanjutnya.
Saat dihubungi detikcom, Komnas KIPI belum menjawab hingga berita ini diturunkan. Sementara dr Nadia kembali menegaskan vaksin AstraZeneca aman digunakan, belum ada tata pelaksanaan atau juknis baru soal vaksin Corona berbasis adenovirus ini.
Ia menegaskan, reaksi vaksin AstraZeneca di setiap orang tentu berbeda-beda. Hal ini yang perlu menjadi perhatian.
"Nggak sama kok, semua vaksin aman, tapi tiap orang kan reaksinya tidak sama," pungkasnya.
Simak Video "Dugaan Motif Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Dibunuh"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)