Canggih! Sukses dengan Sinovac-Sinopharm, China Setujui Vaksin Corona ke-7

Canggih! Sukses dengan Sinovac-Sinopharm, China Setujui Vaksin Corona ke-7

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 10 Jun 2021 13:00 WIB
Canggih! Sukses dengan Sinovac-Sinopharm, China Setujui Vaksin Corona ke-7
Penelitian vaksin Corona. (Foto: AP Photo)
Jakarta -

China telah menyetujui vaksin COVID-19 ketujuh yang dikembangkan di dalam negeri untuk memenuhi permintaan di tengah percepatan vaksinasi massal di negara itu. China hingga saat ini telah memberikan lebih dari 800 juta dosis vaksin untuk warganya.

Vaksin ketujuh ini dikembangkan oleh Institute of Medical Biology dari Chinese Academy of Medical Sciences yang berbasis di Kunming, provinsi Yunnan, China Barat.

Dikutip dari Global Times, uji klinis fase I dan II membuktikan keamanan dan imunogenitas vaksin yang dapat dengan cepat memicu respons imun pada penerimanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di hari ke-14 usai pemberian dua dosis, tingkat serokonversi antibodi menetralisir dan antibodi anti-S masing-masing mencapai 96 persen dan 99,33 persen. Penelitian juga menunjukkan antibodi yang dipicu oleh vaksin dapat menetralkan varian COVID-19 baru.

Vaksin ini membutuhkan dua suntikan untuk diberikan pada interval dua sampai empat minggu untuk membangun kekebalan pada penerima.

ADVERTISEMENT

Ini adalah vaksin COVID-19 dengan metode pengembangan inactivated kelima yang mendapatkan persetujuan resmi di China. Tao Lina, ahli vaksin yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu, bahwa ini vaksin ini cukup untuk memenuhi permintaan domestik.

Empat vaksin tidak aktif lainnya yang disetujui di China dikembangkan oleh Sinopharm Group, Sinovac Biotech dan Shenzhen Kangtai Biological Products.

China bertujuan untuk memvaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi yang ditargetkan pada akhir tahun ini.

Untuk mencapai tujuan vaksinasinya, China tidak hanya menyetujui lebih banyak vaksin untuk memperluas pasokan tetapi juga memperbesar populasi sasarannya untuk memberi lebih banyak orang akses ke vaksin.




(kna/naf)

Berita Terkait