Terawan Akui Sengaja Gandeng AS Kembangkan Vaksin Nusantara, Ini Alasannya

Terawan Akui Sengaja Gandeng AS Kembangkan Vaksin Nusantara, Ini Alasannya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 16 Jun 2021 14:25 WIB
Terawan Akui Sengaja Gandeng AS Kembangkan Vaksin Nusantara, Ini Alasannya
Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI
Jakarta -

Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto angkat bicara usai uji klinis vaksin Corona dendritik besutan dirinya tak lagi bisa dilanjutkan pasca ada MoU Nota Kesepahaman bersama Kemenkes, BPOM dan TNI AD. Ia menyayangkan mengapa riset vaksin Nusantara seolah dikesampingkan.

Di sisi lain, Terawan mengaku sengaja menggandeng Amerika dalam penelitian vaksin Nusantara di Indonesia. Adapun pihak Amerika yang dimaksud adalah perusahaan Aivita Biomedical yang belakangan terungkap memiliki peran besar dalam proses pengembangan vaksin Nusantara.

Dalam catatan BPOM beberapa waktu lalu, Aivita memproduksi antigen SARS CoV-2 yang digunakan dalam pengembangan vaksin Nusantara. Begitu pula dengan GMCSF (Sarmogastrim) suatu growth factor, yang diproduksi oleh Sanofi, USA, menjadi salah satu komponen penting dalam vaksin Nusantara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa alasan Terawan menggandeng Amerika dalam riset vaksin dendritik?

"Sengaja saya menggandeng Amerika, supaya standarisasinya sama, dan tujuannya apa di kemudian hari, bahwa apa yang kita kerjakan di Indonesia ini bukan sekedar standar Indonesia, tapi standarnya juga mengacu pada luar sehingga nantinya juga diakui," kata dia dalam rapat bersama Komisi VII Rabu (16/6/2021).

"Untuk pendapat-pendapat yang lain, saya tidak mengerti karena saya dalam lingkup seorang peneliti," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Terawan datang usai anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menanyakan mengapa riset vaksin Nusantara penting untuk dihentikan. Apakah ada kemungkinan memakan anggaran pemerintah yang begitu besar hingga potensi bahaya yang bisa menimpa warga usai suntik vaksin Nusantara.

"Dalam kasus vaksin Nusantara apa sih yang dikhawatirkan dari proses riset ini? Apa sih kekhawatiran negara jika riset dilakukan?," tanya dia dalam kesempatan yang sama.

"Misalnya ada kerugian negara yang sangat besar di situ, membahayakan negara, membahayakan penduduk? Atau apa yang membuat sepertinya ada sesuatu yang sangat penting membuat ini harus dihentikan," lanjutnya.




(naf/up)

Berita Terkait