Kadar Saturasi Oksigen Pasien COVID-19 Isoman Menurun, Harus Bagaimana?

Kadar Saturasi Oksigen Pasien COVID-19 Isoman Menurun, Harus Bagaimana?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 08 Jul 2021 13:39 WIB
Kadar Saturasi Oksigen Pasien COVID-19 Isoman Menurun, Harus Bagaimana?
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Kadar saturasi oksigen menjadi salah satu kondisi yang amat penting untuk dipantau, khususnya pada pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Pasalnya, saturasi oksigen adalah salah satu parameter untuk menentukan diperlukan atau tidaknya suplementasi oksigen di samping munculnya gejala sesak napas.

Pada pasien COVID-19 isoman, saturasi oksigen bisa diukur menggunakan alat oksimeter. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), FISR, FAPSR menjelaskan, suplementasi oksigen bisa diberikan jika saturasi oksigen kurang dari atau sama dengan 93 persen.

"Kalau kurang dari 93 persen, sebaiknya diberikan suplementasi oksigen. Cara pemberiannya bervariasi. Ada yang tabung oksigen, ada yang masker, ada yang tekanan tinggi seperti ventilator. Itu tergantung derajat kekurangan oksigen," terangnya pada detikcom, Selasa (6/7/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cara pemberian tabung oksigen hanya di rumah jikalau mungkin sebagai pertolongan pertama bisa dilakukan di rumah, tapi segera ke rumah sakit. Pada kasus COVID ini, (kalau) pasien sudah membutuhkan oksigen berarti dia sudah derajatnya berat. Pasien ini tidak bisa dirawat di rumah," lanjutnya.

Apa langkah pertama yang harus dilakukan jika kadar saturasi oksigen pasien COVID-19 di bawah 93 persen?

ADVERTISEMENT

dr Agus menjelaskan, kekurangan oksigen disebabkan oleh kerusakan paru yang menyebabkan gangguan fungsi pertukaran oksigen. Mengatasi kondisi tersebut, diperlukan perbaikan oksigenasi untuk menambah oksigen dari luar. Terlebih, udara hanya mengandung sekitar 21 persen oksigen.

Sebagai langkah pertolongan pertama, posisi proning bisa dicoba. Jika tubuh dalam posisi tidur telentang, fungsi paru di bagian belakang (punggung) tidak maksimal karena tertekan di belakang. Dengan posisi proning, paru di bagian belakang bisa bekerja lebih maksimal, oksigenasi pun bertambah.

"Yang pertama paling penting adalah tambahan oksigen. Kedua, boleh melakukan prone harus dilakukan secara bersamaan supaya masyarakat tidak keliru bahwa prone position bisa memperbaiki saturasi. Prone position harus dibarengi suplementasi oksigen," terang dr Agus.

Berikut urutan hal yang perlu dilakukan jika kadar saturasi oksigen berada di bawah 93 persen:

  1. Jangan panik
  2. Atur napas yang baik
  3. Mencoba prone position
  4. Berikan oksigen bila ada
  5. Cek kembali saturasi
  6. Bila masih rendah, segera ke rumah sakit



(vyp/kna)

Berita Terkait