Kemenkes: Penularan Virus Varian Delta 5 sampai 8 Kali Lebih Cepat

Kemenkes: Penularan Virus Varian Delta 5 sampai 8 Kali Lebih Cepat

Alfi Kholisdinuka - detikHealth
Kamis, 08 Jul 2021 20:06 WIB
Kemenkes: Penularan Virus Varian Delta 5 sampai 8 Kali Lebih Cepat
Foto: Tangkapan layar The Peter Doherty Institute for Infection-Penampakan COVID-19 Varian Delta
Jakarta -

Kebijakan PPKM Darurat dinilai krusial di tengah melonjaknya angka kenaikan kasus COVID-19 dan munculnya varian virus COVID-19 baru (Alpha, Beta, Delta dan Kappa). Pasalnya, varian baru itu diyakini lebih menular dan menimbulkan gejala berat pada pengidapnya.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, di masa pandemi COVID-19 diperlukan langkah-langkah dalam memutus rantai transmisi penyakit, salah satunya dengan pelacakan kontak (contact tracing).

"Bagi kasus terkonfirmasi positif harus menjalani karantina atau isolasi mandiri guna memutus rantai penyebaran," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7/2021). Hal ini dia ungkapkan pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan selama Juni 2021 terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang luar biasa, jauh melebihi Desember 2020 hingga Januari 2021.

"Angka positif harian saat ini mencapai 28-30 ribu kasus, yang sangat dimungkinkan disebabkan oleh varian Delta yang mendominasi pulau Jawa. Penularan varian Delta sangat cepat yaitu 5 sampai 8 kali lebih menular dibanding varian asli dengan penularan 2,5 sampai 3 kali," ungkap dr. Nadia.

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan untungnya sejauh ini vaksin COVID-18 dapat melawan varian Delta. Riset terbaru yang dilakukan di Inggris menunjukkan efikasi vaksin dapat mencegah timbulnya gejala, dan mencegah rawat inap di RS hingga lebih 90%.

Oleh karenanya, kata dia, Kemenkes mengimbau masyarakat agar tetap mendatangi sentra vaksinasi bagi yang sudah mendapatkan undangan atau melakukan pendaftaran online.

"Selama PPKM Darurat, fasyankes atau sentra vaksinasi tetap buka dan layani vaksinasi. Kunci utama saat datangi pos vaksinasi adalah protokol kesehatan (prokes) yang ketat, hindari kerumunan. usai vaksinasi sebaiknya masyarakat langsung pulang ke rumah," pesan dr. Nadia.

Untuk diketahui, sejauh ini Indonesia telah berhasil memvaksinasi 32,3 juta dosis pertama dan 14 juta dosis kedua, dari target sasaran vaksinasi nasional 181,5 juta orang untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).




(ega/ega)

Berita Terkait