Anak-anak tidak luput dari risiko penularan COVID-19, terlebih varian Delta B1617.2 disebut-sebut makin banyak menyerang usia lebih muda. Saat si kecil harus isolasi mandiri, apa saja yang harus dilakukan?
Bagi anak-anak, isolasi mandiri atau isoman tentu jadi tantangan tersendiri. Bukan hanya harus berdiam diri di rumah, mereka juga akan sangat dibatasi interaksinya dengan sesama penghuni jika yang lain negatif.
Dalam live Instagram HaiBunda, Selasa (6/7/2021), Dokter Spesialis Anak dari RSIA Bunda Jakarta, dr Dedi Wilson, Sp.A(K) menyebut anak-anak harus selalu didampingi selama isoman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mendampingi anak dengan COVID-19, kita tetap jaga jarak dan pakai masker," saran dr Dedi.
Tidak kalah penting, anak-anak juga perlu mendapat pemahaman tentang penyakit yang tengah menjangkiti tubuhnya. Hal lain yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut:
- Tidak perlu sampai menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat anak sakit karena ini hanya akan membuat anak takut dan stres.
- Bisa tidur di dekat anak tapi terpisah dengan jarak 2 meter.
- Boleh kontak dengan anak, tapi orang tua harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti sering cuci tangan, pakai masker ganda, dan jaga jarak.
- Orang tua perlu memberikan dukungan secara psikologis pada anak agar tidak stres.
- Jangan stigma anak kalau sedang sakit.
- Tetap kontak dengan dokter melalui telemedicine atau konsultasi online.
- Berikan obat-obatan yang telah diresepkan dokter dan ikuti dosis serta petunjuknya.
Bagaimana dengan pengobatan selama isoman COVID-19?
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
(up/up)











































