RI Pilih Moderna, Thailand Pakai AstraZeneca untuk Booster Vaksin Nakes

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 12 Jul 2021 06:30 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Peneliti terbaru menunjukkan 2 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca ampuh melawan varian Corona B1617.2 atau varian Delta dengan kadar neutralizing antibody lebih dari 90 persen. Varian delta disebut lebih mudah menular dan dikhawatirkan memiliki kemampuan 'kabur' dari vaksin COVID-19.

Kabar baik ini dikemukakan oleh Kepala Pusat Ilmu Kesehatan Penyakit Menular Palang Merah Thailand, Profesor Dr Hemachudha dalam penelitian bersama Dr Anan Jongkaewwattana, ahli virologi di BIOTEC, dan Dr Khate Sripratak dari Central Chest Institute of Thailand.

Menurut penelitian tersebut, pemberian vaksin AstraZeneca pada orang yang sudah menerima 2 dosis vaksin Sinovac efektif mencegah infeksi COVID-19 akibat varian Delta.

Sembari menunggu kedatangan vaksin Corona berbasis mRNA, tenaga medis yang sudah menerima vaksin Sinovac akan diberikan dosis booster AstraZeneca sebagai upaya perlidungan terhadap varian Delta.

Sekuat apa AstraZeneca melawan varian Delta?

Berdasarkan penelitian lainnya, pada orang yang sudah menerima vaksin AstraZeneca atau Pfizer, tingkat antibodi penetral yang diproduksi terhadap varian Delta hampir tidak terdeteksi.

Namun setelah menerima dosis kedua, kemampuan menetralkan varian Delta dan jenis-jenis virus lainnya terdeteksi pada sekitar 95 persen orang.

"Dosis tunggal Pfizer atau AstraZeneca kurang efektif melawan varian Beta dan Delta," terang peneliti dalam hasil penelitian yang dipublikasi oleh Nature, dikutip dari Euro News, Minggu (11/7/2021).

"Kedua vaksin menghasilkan respons penetral yang sangat efisien terhadap varian Delta setelah dosis kedua," sambungnya.



Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"

(vyp/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork