Orang yang sembuh dari infeksi COVID-19 diketahui akan mengembangkan imunitas alami. Namun, apakah imunitas alami ini lebih baik dari yang dibentuk dari vaksin COVID-19?
Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Profesor Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, menjelaskan sederhananya ada banyak bagian dari sistem imun di dalam tubuh. Bagian-bagian tersebut bekerja sebagai 'tentara' mempertahankan tubuh dari serangan infeksi.
Antibodi atau 'tentara' alami yang dihasilkan tubuh setelah mengalami infeksi punya keterbatasan akan berkurang setelah 3-8 bulan. Karena itu seorang penyintas COVID-19 tetap dianjurkan mendapat vaksinasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang kita bilang tiga bulan (setelah sembuh -red) harus divaksinasi. Dengan vaksinasi itu akan bertahan lebih lama. Maka yang lebih baik tentu dengan vaksinasi," kata dr Iris dalam webinar yang disiarkan KalbeMed, Sabtu (17/7/2021).
"Vaksinasi tetap merupakan 'tentara' terbesar dalam pertahanan tubuh kita," lanjutnya.
Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, juga menjelaskan hal serupa. Menurut dr Dirga, studi sudah melihat bahwa respons antibodi yang dihasilkan vaksin COVID-19 mRNA bisa lebih baik dibandingkan respons antibodi alami pada pasien yang bergejala ringan atau sedang.
"Kalau COVID-nya ringan atau sedang, itu kualitas antibodi karena vaksinasi lebih baik daripada infeksi alami. Tapi kalau COVID-nya berat, sampai masuk ICU segala macam, memang antibodi bisa lebih tinggi. Tapi tentu kan kita enggak ada yang ingin kena COVID berat. Itulah pentingnya vaksinasi," pungkas dr Dirga.
(fds/fds)











































