Kosong di Apotek, Ini Fungsi Sederet 'Obat' COVID-19 yang Dicari Jokowi

Kosong di Apotek, Ini Fungsi Sederet 'Obat' COVID-19 yang Dicari Jokowi

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Sabtu, 24 Jul 2021 05:54 WIB
Kosong di Apotek, Ini Fungsi Sederet Obat COVID-19 yang Dicari Jokowi
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi sebuah apotek di Bogor viral baru-baru ini. Ia menanyakan sejumlah obat antivirus terkait terapi COVID-19 seperti oseltamivir hingga favipiravir dan antibiotik azithromycin, namun sebagian besar kosong.

Mendapati sejumlah obat kosong sejak sepekan lalu, Jokowi lantas menghubungi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia melaporkan temuan soal kekosongan sejumlah obat antivirus dan obat lain yang kerap dicari pasien COVID-19.

Beberapa obat yang sempat ditanyakan Jokowi adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Oseltamivir

Oseltamivir merupakan obat antivirus untuk influenza tipe A dan B, dipasarkan juga dengan beberapa merek dagang seperti Fluvir dan Tamiflu. Sempat digunakan juga ketika terjadi wabah flu burung.

Di awal pandemi COVID-19, obat ini digunakan karena sulitnya membedakan gejala COVID-19 dengan COVID-19. Belakangan, obat ini tidak lagi dianjurkan untuk pasien COVID-19 kecuali ada kecurigaan koinfeksi.

ADVERTISEMENT

2. Favipiravir

Sama seperti Oseltamivir, Favipiravir juga merupakan obat antivirus yang pertama kali dikembangkan Toyama Chemical dengan nama dagang Avigan. Selain untuk pasien COVID-19, obat ini juga pernah dipakai sebagai obat eksperimental untuk Ebola.

3. Azithromycin

Azithromycin merupakan antibiotik yang juga terdapat dalam paket obat isoman COVID-19 gejala ringan. Pada COVID-19, obat ini awalnya dikonsumsi untuk mendapatkan efek antiinflamasi. Belakangan, tidak ditemukan bukti kuat bahwa Azythromycin punya efek antiinflamasi yang cukup kuat, sehingga tidak lagi direkomendasikan oleh para dokter.

Azithromycin hanya diberikan pada pasien COVID-19 dengan kecurigaan koinfeksi mikroorganisme.

4. Vitamin D3 1.000 IU dan 5.000 IU

Vitamin D, khususnya D3 banyak dianjurkan untuk pasien isolasi mandiri (isoman) karena membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Meski tersedia dalam dosis 1.000-5.000 IU (international unit), tubuh manusia sebenarnya hanya membutuhkan rata-rata 400 IU dalam sehari.

Suplementasi dibutuhkan ketika ada indikasi defisiensi atau insufisiensi vitamin D.

5. Zinc

Zinc merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk regenerasi sel-sel tubuh. Mineral ini juga meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuh.

6. Megavite dan BecomZet

Keduanya merupakan multivitamin. Bisa diberikan sebagai suplementasi ketika asupan dari makanan saja dinilai kurang mencukupi.




(up/up)
Paket Obat Isoman Gratis
13 Konten
Pemerintah menyediakan layanan paket obat isoman COVID-19 secara gratis. Sayangnya, dalam pelaksanaan muncul sejumlah keluhan. Susah mendaftar, hingga obat lama tak dikirim. Ada apa?

Berita Terkait