Saat mengumumkan perpanjangan PPKM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus menyinggung varian Delta yang disebutnya sangat menular. Apa yang membuatnya begitu mudah menyebar, hingga kini masih misterius.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengungkapnya, dengan harapan bisa menekan laju penularannya. Terbaru, para ilmuwan dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Guangdong di China mempublikasikan penelitiannya di jurnal preprint Virological.
Dalam penelitian itu, para ilmuwan mengungkap dua fakta terbaru varian Delta alias B1617.2. Diyakini, keduanya berhubungan dengan sifat varian Delta yang begitu mudah menular.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, jumlah virus atau viral load rata-rata pada pasien yang terinfeksi varian Delta 1.620 kali lipat lebih tinggi dibanding varian asli. Ini mengindikasikan replikasi yang lebih cepat.
"Data ini menekankan bahwa varian Delta mungkin lebih menular pada tahap awal infeksi," tulis para ilmuwan.
Gejala COVID-19 Varian Delta, Mudah Menular dan Jangkiti Usia Muda Foto: infografis detikHealth |
Kedua, pasien yang terinfeksi COVID-19 varian Delta cenderung mendapatkan hasil positif lebih awal dibanding varian asli dalam tes PCR (polymerase chain reaction).
"Kombinasi antara jumlah virus yang sangat tinggi dengan masa inkubasi yang pendek diyakini menjelaskan kenapa varian Delta lebih mudah menular," kata Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari University of Hong Kong, dikutip dari Nature.












































Gejala COVID-19 Varian Delta, Mudah Menular dan Jangkiti Usia Muda Foto: infografis detikHealth