Junta militer Myanmar kini dilaporkan mencari bantuan internasional. Junta militer disebut berharap pada bantuan negara "sahabat" untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
Pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan butuh suplai vaksin dari produksi lokal dan donasi untuk mendorong program imunisasi. Media setempat juga menyebut junta militer akan berusaha mencari bantuan dana dari ASEAN.
Dikutip dari Reuters, Kasus COVID-19 di Myanmar pada Selasa (27/7/2021), ada 4.964 per hari dengan kematian mencapai 338 jiwa. Ada laporan masyarakat mulai kesulitan mencari oksigen untuk pasien.
Junta militer Myanmar sebelumnya menjadi sorotan dunia karena melakukan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi. Junta militer mendapat kecaman karena dituduh melakukan operasi militer pada warga yang protes sampai menimbulkan korban jiwa.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(fds/up)