Di saat kasus COVID-19 terus meningkat, daya tahan tubuh menjadi hal yang diperhatikan setiap orang. Karenanya, muncul kebiasaan baru seperti rutin minum suplemen vitamin, berolahraga, hingga berjemur untuk menambah asupan vitamin D.
Dokter orthopedi dr Henry Suhendra SpOT menyebut, vitamin D yang didapat dari makanan dan cahaya matahari hanya memenuhi 10-20 persen kebutuhan tubuh.
Untuk itu, tubuh perlu vitamin D tambahan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi vitamin D.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Henry menyarankan, vitamin D harus dikonsumsi setelah makan. Hal ini karena vitamin D butuh lemak dari makanan untuk larut di tubuh.
Waktu untuk mengonsumsi vitamin D dikembalikan pada kondisi tubuh masing-masing. Jika konsumsi vitamin D menimbulkan kantuk, maka minumlah setelah makan malam. Jika tidak, vitamin D boleh dikonsumsi setelah sarapan.
Perlu diketahui kebutuhan vitamin D tiap orang berbeda-beda. Untuk mengetahui secara pasti kadar vitamin D pada tubuh dan berapa vitamin d yang harus dikonsumsi, Anda perlu konsultasi dengan dokter dan melakukan cek darah di laboratorium.
(up/up)











































