Varian Delta Merajalela, Kapan Pandemi Akan Berakhir? Ini Prediksinya

Varian Delta Merajalela, Kapan Pandemi Akan Berakhir? Ini Prediksinya

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Kamis, 05 Agu 2021 20:15 WIB
Varian Delta Merajalela, Kapan Pandemi Akan Berakhir? Ini Prediksinya
Foto: Getty Images/iStockphoto/Stockcrafter
Jakarta -

Varian Delta (B1617.2) menjadi biang kerok lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara termasuk India. Varian yang pertama kali muncul di India Desember 2020 lalu, diyakini memiliki penularan lebih cepat dibanding varian lain, bahkan para ilmuwan Amerika Serikat menyebut penularannya secepat cacar air.

Saat ini varian Delta sudah menyebar ke lebih dari 98 negara. Amerika Serikat misalnya, mencatat 98 persen kasus COVID-19 baru dari varian Delta, sementara 76 persen kasus COVID-19 di Indonesia juga didominasi varian Delta.

Apakah varian Delta bisa segera 'musnah'?

Mantan direktur Food and Drug Administration (BPOM AS) dr Scott Gotlieb menyebut kasus varian Delta akan berkurang di pertengahan Agustus. Menurutnya, varian ini 'mengganas' di 2 minggu hingga lebih dari dua bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara para ahli dari Scenario Modeling Hub, konsorsium peneliti dari lembaga terkemuka yang berkonsultasi dengan CDC, mengatakan pandemi yang dipicu varian Delta akan terus meningkat sepanjang musim panas dan musim gugur, dan puncaknya terjadi pada pertengahan Oktober.

dr Amesh Adalja, senior di Johns Hopkins Center for Health Security belum bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 yang kini dipicu lonjakan varian Delta mencapai puncaknya hingga akhirnya terkendali.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir tidak jelas kapan kita akan melihat puncak Delta," ujar Adalja dikutip Webmd.

Prediksi didasarkan pada skenario yang berbeda. Faktor-faktor seperti perilaku setiap individu dalam menghadapi pandemi, kebijakan pemerintah, dan tingkat vaksinasi di suatu negara semuanya dapat mengubah proyeksi.

Apakah vaksinasi berdampak terhadap penurunan varian Delta? Simak di halaman berikutnya.

Para ahli mengatakan bahwa peningkatan vaksinasi dapat mengubah prediksi. Ricardo Franco, MD, dari University of Alabama di Birmingham, mengatakan bahwa varian Delta dapat teratasi jika herd immunity terjadi saat vaksinasi mendekati 90 persen.

Pernyataan ini diperkuat oleh Justin Lessler, PhD, seorang ahli epidemiologi Universitas North Carolina, mengatakan jika cukup banyak orang yang divaksinasi, itu bisa menghentikan varian Delta.

"Saya relatif yakin bahwa jika kita bisa mendapatkan 90 persen atau lebih dari populasi yang memenuhi syarat divaksinasi, kita akan melihat epidemi mulai surut," katanya.

Peran kebijakan pemerintah dan perilaku individu

Selain peningkatan vaksinasi, perilaku individu dan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi dapat mengubah skenario terburuk penularan varian Delta.

dr Eric Topol, MD, pendiri dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, mengatakan bahwa hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan masker.

"Bahkan jika di luar ruangan, tergantung pada seberapa dekat orang lain dan tingkat percakapan. masker mungkin solusi paling bijaksana," katanya.

Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengatasi penularan varian Delta juga berpengaruh, seperti lockdown atau peningkatan vaksinasi.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(Salwa Aisyah Sheilanabilla/up)

Berita Terkait