Dunia dikhawatirkan dengan kemunculan varian Lambda (C.37) yang diduga memiliki potensi meningkatkan penularan dan resisten terhadap antibodi. Varian Lambda dianggap sangat menular dan lebih rentan terhadap vaksin.
Dikutip dari Global Times, para ahli di China mengklaim vaksin COVID-19 buatan negara tersebut masih efektif melawan varian Lambda. Namun mereka mengingatkan langkah-langkah pencegahan masih tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya mutasi baru.
"Vaksin COVID-19 buatan China masih efektif melawan varian Lambda," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian ini pertama kali terdeteksi di Peru pada Agustus 2020 dan telah menyebar di Amerika Selatan.
Studi yang dilakukan di Peru menunjukkan bahwa vaksin Sinopharm setidaknya 90 persen efektif dalam mencegah kematian pada pasien COVID-19.
Negara Asia yang telah melaporkan adanya varian Lambda adalah Jepang dan akhirnya memunculkan kekhawatiran publik di China. Penduduk China khawatir varian Lambda akan bermutasi dengan cepat sehingga vaksin COVID-19 tak ampuh lagi
Zhuang Shilihe, pakar yang berbasis di Guangzhou, mengatakan varian Lambda saat ini hanya beredar di Amerika Selatan, dan hanya terbatas di wilayah lain di seluruh dunia. Dan bahkan di Amerika Selatan, persentase kasus baru yang disebabkan oleh varian Lambda semakin menurun.
(kna/fds)











































