Pandemi COVID-19 sudah melanda Indonesia dan negara-negara lain di dunia selama dua tahun. Berbagai prediksi menyebut penyakit ini tidak akan benar-benar dan hanya akan berubah menjadi penyakit endemi. Kapan itu terjadi?
Wakil ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) Nurhandini Eka Dewi mengatakan belum bisa memastikan apakah pandemi COVID-19 akan menjadi endemik di 2022. Sebab, kasus Corona di dunia masih terus bergerak maju mundur.
"Kalau kita melihat dunia juga masih bergerak maju-mundur, misalnya ada yang sudah melandai tapi naik lagi, masih ada puncak-puncaknya, rasanya mungkin awal tahun masih belum ya (jadi endemik)," ungkapnya dalam konferensi pers Seruan Kebangsaan bersama organisasi profesi, Rabu (18/8/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenyataannya, Nurhandini mengungkapkan sampai saat ini belum satupun negara yang benar-benar bebas dari kasus COVID-19. Salah satu patokan yang bisa membuktikan COVID-19 telah menjadi endemik adalah sudah tidak ada kasus Corona lagi di banyak negara.
"Tetapi, melihat sampai saat ini, belum satupun negara yang bisa betul-betul bebas dari angka-angka kesakitan COVID ini. Maka untuk COVID menjadi endemik di tahun 2022 masih menjadi tanda tanya," tegasnya.
Apa yang menyebabkan COVID-19 menjadi endemik?
Menurut Nurhandini, salah satu yang menyebabkan COVID-19 menjadi endemik adalah dengan penanganan virus Corona yang maksimal. Jika tidak ada lagi negara yang terancam COVID-19, kemungkinan Corona menjadi endemik akan terbuka.
"Kita berharap mungkin apabila penanganannya bisa maksimal, kemudian banyak negara yang sudah tidak terancam dengan kasus COVID-19, di situlah dia (COVID-19) berubah dari pandemi menjadi endemik," pungkasnya.











































