Vaksin Pfizer Tiba di RI Sore Ini, Begini Efikasinya Lawan Varian Delta

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 19 Agu 2021 13:51 WIB
Foto: AP Photo
Jakarta -

Ada 1,5 juta dosis vaksin Pfizer yang akan tiba di Indonesia sore ini, Kamis (19/8/2021). Efikasinya disebut masih tinggi saat melawan varian Delta.

Sebuah studi kesehatan masyarakat di Inggris mengkaji efikasi atau perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 Pfizer dan AstraZeneca saat melawan varian Delta. Hasil studi menemukan bahwa efikasi vaksin-vaksin tersebut pada varian Delta mengalami penurunan setelah 90 hari pasca suntikan dosis kedua.

Vaksin Pfizer menurun dari 85 persen menjadi 75 persen, sementara AstraZeneca menurun dari 68 persen menjadi 61 persen. Penurunan ini terlihat di dua minggu setelah dosis kedua diberikan.

Dari studi tersebut, penurunan efikasi sangat terlihat pada orang-orang di kelompok usia 35 tahun ke atas. Meski efikasinya menurun, Dr Sarah Walker selaku profesor statistik medis dan kepala penyidik untuk survei di Oxford mengungkapkan vaksin masih bekerja dengan baik.

"Kedua vaksin ini, setelah pemberian dua dosis, masih bekerja sangat baik melawan varian Delta. Perjalanan masih sangat panjang," kata Dr Walker yang dikutip dari Strait Times, Kamis (19/8/2021).

Para peneliti tidak memproyeksikan berapa banyak lagi perlindungan yang akan turun dari waktu ke waktu. Tetapi, mereka menemukan bahwa kemanjuran dari kedua vaksin tersebut tetap bisa bertahan 4-5 bulan pasca suntikan kedua diberikan.

Selain itu, studi ini juga menyoroti risiko penularan dari varian Delta pada mereka yang belum dan sudah divaksinasi. Hasilnya, mereka menunjukkan mereka yang terinfeksi meski sudah divaksinasi lengkap memiliki viral load yang sama dengan mereka yang belum divaksinasi.

"Fakta bahwa kami melihat lebih banyak viral load. Ini menunjukkan bahwa memang herd immunity (kekebalan kelompok) akan semakin sulit dicapai," ujar Koen Pouwels dari Universitas Oxford.

"Meski begitu, vaksin tetap menjadi yang terbaik dalam mencegah penyakit parah dan sedikit mencegah penularan," lanjutnya.

Survei ini dilakukan atas dasar kekhawatiran para ilmuwan terhadap varian yang pertama kali diidentifikasi di India ini. Sebab, varian Delta ini masih bisa menginfeksi orang yang sudah divaksinasi penuh dan lebih berbahaya dari varian sebelumnya.



Simak Video "Bantahan Kemenkes soal Narasi Mpox Efek Samping Vaksin Covid-19"

(sao/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork