Plus Minus Vaksin COVID-19 DNA Pertama di Dunia yang Diberikan dalam 3 Dosis

Plus Minus Vaksin COVID-19 DNA Pertama di Dunia yang Diberikan dalam 3 Dosis

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Sabtu, 21 Agu 2021 10:11 WIB
Plus Minus Vaksin COVID-19 DNA Pertama di Dunia yang Diberikan dalam 3 Dosis
Vaksin COVID-19 DNA pertama di dunia mendapat izin darurat di India. (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Vaksin ZyCoV-D, vaksin berbasis DNA pertama di dunia yang disetujui untuk melawan COVID-19. India memberikan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin ZyCoV-D untuk usia dewasa dan anak di atas 12 tahun.

Selain memakai teknologi yang berbeda, jumlah dosis vaksin COVID-19 yang diberikan juga berbeda, yaitu tiga dosis. Umumnya, vaksin COVID-19 yang diberikan saat ini sebanyak dua dosis, bahkan satu dosis.

Menurut hasil studi interim atau analisis awal pengembang vaksin, Cadila Healthcare, yang dilakukan pada lebih dari 28 ribu relawan, vaksin COVID-19 DNA ini efektif mencegah kasus COVID-19 bergejala hingga 66 persen dan bisa melawan varian Delta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa sih bedanya vaksin ZyCoV-D dengan vaksin lain?

Dikutip dari BBC, perbedaan utamanya tentu dari teknologi DNA, belum ada satupun vaksin DNA yang disetujui untuk COVID-19 selain vaksin ZyCoV-D. Pengembangan vaksin dengan teknologi DNA yang disetujui di Amerika Serikat misalnya, banyak digunakan pada hewan.

Contohnya vaksin untuk penyakit kuda dan vaksin kanker kulit untuk anjing. Namun, lebih dari 160 vaksin DNA yang berbeda sedang diuji dalam uji klinis manusia di AS. Sebagian besar dikhususkan untuk mengobati kanker, dan sepertiga dari vaksin tersebut untuk mengobati HIV.

ADVERTISEMENT

Vaksin ZyCov-D juga merupakan suntikan vaksin COVID-19 bebas jarum, pertama di India.

Ini diberikan dengan injektor bebas jarum sekali pakai, yang menggunakan aliran sempit cairan untuk menembus kulit dan memberikan vaksin ke jaringan yang tepat.

"Memiliki vaksin DNA yang bekerja melawan infeksi adalah tantangan besar. Jika itu memberikan perlindungan yang baik, ini adalah sesuatu yang akan dibanggakan India," kata Dr Gagandeep Kang, seorang ahli virologi India.

Apa keuntungan dari vaksin DNA?

Para ilmuwan mengatakan vaksin DNA relatif murah, aman, dan stabil. Mereka juga dapat disimpan pada suhu yang lebih tinggi, hingga 2-8 derajat Celcius. Cadila Healthcare mengklaim vaksin mereka menunjukkan stabilitas yang baik pada 25 derajat Celcius selama setidaknya tiga bulan, hal ini memberikan kemudahan dalam proses penyimpanan dan distribusi vaksin.

Vaksin COVID-19 DNA pertama yang disetujui di dunia ini juga punya sejumlah kelemahan, lho. Simak di halaman berikutnya.

Apa kelemahan dari vaksin DNA?

Vaksin DNA yang dikembangkan untuk penyakit menular pada manusia pernah gagal di masa lalu.

"Masalahnya adalah mereka bekerja dengan baik pada hewan. Tetapi mereka tidak menawarkan tingkat perlindungan respons imun yang sama pada manusia," kata Dr Kang.

Tantangannya, menurut Dr Kang, adalah bagaimana mendorong DNA plasmid ke dalam sel manusia sehingga memberikan respons imun yang tahan lama. Dr Jeremy Kamil, seorang ahli virus di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana di Shreveport juga menjelaskan hal serupa.

"Vaksin DNA plasmid telah dicoba di masa lalu. Tapi kami tahu sangat sulit untuk memasukkan DNA plasmid ke dalam inti sel manusia, terutama pada orang dewasa," kata Dr Kamil kepada BBC.

Vaksin mRNA, yang menggunakan messenger RNA, sebuah molekul, untuk membuat protein seperti Pfizer atau Moderna tidak perlu mencapai inti sel agar efektif menawarkan efektivitas yang lebih tinggi, dan cenderung menghasilkan kekebalan yang bertahan lebih lama.

Kelemahan potensial lainnya adalah vaksin ZyCoV-D membutuhkan tiga dosis, bukan dua dosis seperti vaksin COVID-19 lainnya. Meski begitu, pembuat vaksin disebut tengah mengevaluasi kemungkinan pemberian dua dosis.

"Saya akan senang bahwa perusahaan vaksin mengatasi tantangan besar untuk membuatnya bekerja. Tetapi penting bahwa data kemanjuran diperiksa secara independen," kata Dr Kamil.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

Berita Terkait