Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sputnik-V buatan Rusia. Vaksin Sputnik-V akan diberikan pada usia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini menggunakan teknologi adenovirus seperti vaksin AstraZeneca. Selain memiliki efikasi tinggi, vaksin Sputnik V diklaim efektif melawan varian Delta.
"Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin COVID-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2%)," kata Penny, dalam rilis yang dilihat detikcom, Rabu (25/8/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaksi efek samping yang dilaporkan dari vaksin Sputnik V bersifat ringan-sedang. Sebagian besar penerima vaksin hanya mengeluh:
- Demam
- Menggigil
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Badan lemas
- Ketidaknyamanan
- Sakit kepala
- Hipertermia
- Reaksi lokal pada lokasi injeksi
Vaksin Sputnik-V diberikan secara injeksi intramuskular (IM) dengan dosis 0,5 mL untuk dua kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu.
Vaksin ini juga termasuk dalam kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu suhu -20 derajat Celcius dan +2 derajat Celcius.











































