Tak semua penerima vaksin Pfizer punya kondisi khusus maupun pilih-pilih vaksin. Sebagian menerimanya secara random, bahkan tidak tahu apa bedanya dengan vaksin lain.
Salah satunya Diana Permatasari (24), seorang warga Tangerang yang menerima dosis 1 vaksin Pfizer di Puskesmas Pananggungan Barat, Cibodas. Kepada detikcom, ia mengaku baru sempat vaksin karena sibuk bekerja.
"Aku baru sempet sekarang sih dapet info juga tadi diumumin dari puskesmas langsung ke sini," kata Diana ditemui di Tangerang, Rabu (25/8/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak seperti beberapa orang yang pilih-pilih dan sengaja menunda vaksinasi demi menunggu kedatangan vaksin mRNA tersebut, Diana mengaku bahkan tidak tahu bedanya vaksin Pfizer dibanding vaksin COVID-19 lainnya.
"Aku kurang tahu ya vaksin Pfizer, cuma karena baru sempet aja. Eh, dapetnya Pfizer," kata Diana.
Diana mengaku bukan pengidap komorbid, kondisi yang memang mengharuskan seseorang untuk pilih-pilih vaksin COVID-19. Pun ia juga tidak sedang hamil, yang memang pilihan vaksinnya terbatas antara Pfizer, Moderna, atau Sinovac.
Bukan tanpa alasan beberapa orang sengaja mengincar vaksin COVID-19 dengan platform mRNA seperti vaksin Pfizer dan Moderna. Dalam uji klinis, vaksin-vaksin tersebut menunjukkan efikasi yang memuaskan, di atas 90 persen.
Namun para pakar mengingatkan, saat ini bukan saat yang tepat untuk pilih-pilih vaksin. Yang perlu diprioritaskan saat ini adalah sesegera mungkin mencapai target cakupan vaksinasi demi mengejar herd immunity.
Kekebalan kelompok atau herd immunity tidak dicapai secara individual dengan pilih-pilih vaksin, melainkan secara kolektif dengan memvaksin sebanyak mungkin populasi hingga mencapai persentasi tertentu.
(up/up)











































