Belum lama ini ramai soal beberapa pejabat sudah mendapatkan vaksinasi ketiga atau booster vaksin COVID-19. Bahkan, ada yang terang-terangan mengaku mendapatkan vaksin booster kepada Presiden Joko Widodo.
Padahal, berdasarkan SE Kemenkes Nomor HK.02.01/1919/2021, booster hanya diberikan kepada tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa vaksin booster hanya diberikan kepada nakes saja. Adanya 'curi start' para pejabat terkait vaksinasi booster jadi evaluasi Kemenkes untuk memperbaiki pengawasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendengar mengenai hal tersebut (bahwa sejumlah pejabat telah divaksinasi booster). Kembali kami menegaskan bahwa sesuai rekomendasi ahli, vaksinasi dosis ketiga (booster) hanya diberikan kepada tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19," jelas Nadia saat dihubungi detikcom, Jumat (27/8/2021).
Nadia juga menyebutkan, terkait dengan kasus tersebut, Kemenkes akan senantiasa memperbaiki sistem dan juga pengawasan di lapangan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak.
"Terkait dengan kebocoran yang terjadi, kami akan senantiasa memperbaiki sistem dan juga pengawasan di lapangan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak," pungkas dia.
(ayd/naf)











































