Cerita Para Pejuang Kanker: Tunggu Kemo Dulu, Baru Bisa Vaksin Corona

Cerita Para Pejuang Kanker: Tunggu Kemo Dulu, Baru Bisa Vaksin Corona

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Selasa, 31 Agu 2021 19:02 WIB
Cerita Para Pejuang Kanker: Tunggu Kemo Dulu, Baru Bisa Vaksin Corona
Seorang penyintas kanker mendapat vaksin COVID-19 (Foto: Salwa Aisyah Sheilanabilla/detikHealth)
Tangerang -

Hari ini, Selasa (31/08/2021), RSUD Kabupaten Tangerang menggelar vaksinasi untuk warga Tangerang dan sekitarnya, terutama peserta dengan Komorbid. Vaksinasi dengan jenis vaksin Pfizer ini juga melayani peserta penyintas kanker, hemophilia dan leukemia.

Muhammad Zaenal Abby Saputra (18) salah satunya. Zaenal didiagnosis mengidap leukemia sejak usia 14 tahun atau kelas 1 SMP. Ia bergabung dengan Yayasan Amaryllis Kirana Peduli Kanker Anak dan Hemophilia.

Bertempat tinggal di Karawaci, Kota Tangerang, Zaenal rutin menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zaenal mengaku sudah lama menanti ingin divaksinasi, tapi belum diizinkan dokter karena kondisinya belum stabil saat itu.

"Soalnya kan dari dokternya dianjurkan jangan vaksin dulu, nunggu dari dokter baru boleh," kata Zaenal, ditemui di lokasi, Selasa (31/08/2021).

ADVERTISEMENT

Ia pun berharap teman-temannya yang lain sesama penyintas Leukemia tidak takut untuk divaksin.

"Jangan percaya kalau ada yang bilang vaksin begini begitu, padahal vaksin bagus untuk mencegah kena covid," ujar Zaenal.

Meski sempat merasa takut, Rido Firmansyah (17), penyintas kanker merasa antusias dan lega sudah bisa mengikuti vaksinasi.

"Takut ada, lah. Pasti. Tapi seneng juga bisa vaksin, lega aja," kata Rido.

Sebelum menjalani vaksinasi, Rido menceritakan ada beberapa syarat bagi penyintas kanker. Salah satunya, sudah diizinkan dokter untuk mejalani vaksinasi.

"Harus sehat, rutin kontrol ke dokter selama 6 bulan lebih dan harus selesai kemo minimal 6 bulan ke atas habis selesai kemo," ujar Rido, ditemui di lokasi.

Vaksinasi Corona penyintas Kanker di TangerangVaksinasi Corona penyintas kanker di Tangerang Foto: Salwa Aisyah Sheilanabilla/detikHealth

Rido didiagnosis mengidap kanker pada usia 14 tahun. Sama seperti Zaenal ia tergabung dengan Yayasan Amaryllis Kirana Peduli Kanker Anak dan Hemophilia.

Sama halnya dengan Rido, Nayusfi Ira Pratama (15) merupakan peserta vaksinasi penyintas kanker.

Nayusfi mengaku tidak merasa takut untuk menjalani vaksinasi, meski sempat merasa kelelahan menunggu bagiannya untuk divaksin.

Sebelum menjalani vaksinasi, Nayusfi melakukan check up untuk memastikan kondisi kesehatannya stabil dan siap untuk divaksin.

"Harus check up dulu, kalau semua bagus baru boleh divaksin," ungkap Nayusif.

Nayusfi juga menyampaikan pesannya kepada sesama penyintas kanker agar tidak takut untuk divaksin.

"Jangan takut vaksin karena kan buat menjaga kesehatan diri sendiri juga," kata Nayusif.

Asep Rusdiadi, ketua Yayasan Amaryllis Kirana Peduli Kanker Anak dan Hemophilia, mengatakan hingga saat ini kurang lebih ada 40 peserta penyintas kanker dan hemophilia berusia 12-18 tahun yang menjalani vaksinasi di RSUD Kabupaten Tangerang.

"Itu ada 50-an lah [peserta] cuma begitu waktunya ini [vaksinasi] ada aja yang sakit atau kurang sehat. Sementara kan vaksin kondisinya harus stabil, sehat jadi tertunda [vaksinasi]," papar Asep.

Selain itu, Asep juga menjelaskan persyaratan bagi penyintas kanker sebelum menjalani vaksinasi.

"Kalau untuk penyintas kanker itu kan dalam kurun waktu 6 bulan tidak boleh meminum obat kanker atau obat-obatan yang berhubungan dengan kanker itu sendiri," pungkas Asep.

Sementara untuk penyintas hemophilia harus diberikan suntikan konsentrat.

"Kalau untuk hemophilia sejam sebelum pelaksanaan suntik harus diberikan suntikan kadar faktornya atau konsentratnya," ungkap Asep.

Sementara untuk jadwal vaksin dosis 2 bagi penyintas kanker dan hemofilia, pihaknya menunggu jadwal dari RSUD Kabupaten Tangerang.

Halaman 2 dari 2
(up/up)

Berita Terkait