Indonesia kini telah menerima lima merek vaksin COVID-19 antara lain Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer. Masing-masing vaksin memiliki efikasi dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berbeda-beda. Sejauh ini, Sinovac menjadi vaksin dengan KIPI yang ringan. Sedangkan, KIPI vaksin Moderna dianggap paling berat. Lalu, apa saja perbedaan vaksin Sinovac dan Moderna?
Secara umum perbedaan vaksin Sinovac dan Moderna ada pada efikasi, KIPI yang dirasakan, metode yang digunakan, hingga sasaran penerima. Masyarakat disebut terbagi menjadi dua kubu antara yang memilih Sinovac karena KIPI ringan dan memilih Moderna karena efikasi yang tinggi.
Berikut ini perbedaan vaksin Sinovac dan Moderna secara lengkap:
1. Teknologi vaksin
Sinovac
Vaksin ini diciptakan di China dengan metode inactivated virus, yakni tidak mengandung virus hidup karena virus telah dimatikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), metode ini terbukti dapat mengurangi risiko infeksi. Penyakit flu dan polio juga menggunakan metode yang sama dengan ini.
Moderna
Vaksin Moderna diciptakan dengan platform mRNA di Amerika Serikat yang terbuat dari protein COVID-19. Moderna menjadi merek vaksin terbaru yang diciptakan dengan metode tersebut.
2. Efek samping
Sinovac
- Rasa kantuk
- Lapar
- Pegal di bagian tangan bekas suntik
Moderna
- Nyeri di tangan bekas suntikan
- Kelelahan
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
3. Efikasi
Sinovac
Berdasarkan uji klinis fase 3 di Bandung, Jawa Barat, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen.
Moderna
Tingkat efikasinya disebut mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun. Sementara, 86,4 persen bagi yang usianya di atas 65 tahun.
4. Target sasaran
Sinovac
Vaksin ini dapat digunakan untuk usia di atas 12 tahun. Adapun masyarakat yang dapat menerima vaksin Sinovac selain non-komorbid, yaitu:
- Penyintas COVID-19*
- Pengidap gangguan imun*
- Pengidap HIV+*
- Ibu hamil
- Ibu menyusui
- Pengidap gangguan jantung, pernapasan, dan obesitas
*Disertai anjuran dokter
Moderna
Vaksin ini hanya untuk usia di atas 18 tahun. Adapun target penerima vaksin selain non-komorbid, yaitu:
- Penyintas COVID-19*
- Pengidap gangguan jantung, gangguan pernapasan, dan obesitas
- Pengidap HIV+*
- Pengidap gangguan imun*
- Ibu hamil
- Ibu menyusui
*Disertai anjuran dokter
Simak Video "Bayi 6 Bulan Bakal Dapat Vaksin Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)