Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku tes COVID-19 di sejumlah kabupaten/kota selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) meningkat per 22 Agustus. Namun, ada beberapa provinsi yang cakupannya tesnya masih jauh dari target WHO 1/1000 penduduk per minggu.
- Aceh
- Bengkulu
- Lampung
- Jawa Barat
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Barat
WHO menegaskan perlunya peningkatan tes dan tracing di tengah positivity rate yang belum mencapai target yaitu 5 persen. Sekitar 23 provinsi masih melaporkan positivity rate di angka kurang lebih 20 persen, yang artinya laju penularan masih amat tinggi.
"Sangat penting untuk terus memperkuat testing, contact tracing, isolasi tepat waktu dan karantina di
seluruh provinsi untuk memutus mata rantai penularan," demikian laporan WHO per 25 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, WHO menyoroti insiden kasus tertinggi di Indonesia dibandingkan daerah lainnya per 22 Agustus. Adalah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur yang selama enam minggu terakhir berkontribusi pada peningkatan kasus baru.
Di periode yang sama, Kaltim juga mencatat jumlah insiden kematian tertinggi yang dikonfirmasi per 100 ribu penduduk (13,0), sementara Kalimantan Utara (12,3).
(naf/up)











































