Kontaminasi Vaksin Moderna di Jepang Ternyata Partikel Stainless Steel

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 02 Sep 2021 20:03 WIB
Foto ilustrasi. (Foto ilustrasi: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Moderna mengumumkan hasil investigasi lanjut dugaan kontaminasi vaksinnya di Jepang. Sekitar 1,6 juta dosis vaksin Moderna ditarik yang sebelumnya didistribusikan ke Jepang ditarik, karena beberapa botol ditemukan terkontaminasi stainless steel atau baja tahan karat.

"Partikel tersebut tidak menimbulkan risiko yang tidak semestinya terhadap keselamatan pasien, dan tidak mungkin mengakibatkan reaksi merugikan lain di luar lokasi injeksi lokal," menurut pernyataan Jepang Takeda Pharmaceutical, dikutip dari Nikkei Asia.

Hasil investigasi tersebut muncul usai ada dugaan temuan kontaminasi di dalam beberapa botol vaksin Moderna 26 Agustus lalu, sehingga penggunaannya disetop sementara.

Seorang juru bicara Takeda juga mengatakan tidak ada masalah keamanan dengan vaksin tersebut. Namun, dua orang di Jepang yang menerima dosis vaksin Moderna dari lot terkontaminasi kemudian meninggal dunia.

Kejadian tersebut diyakini tidak berkaitan dan hanya kebetulan karena tidak ada bukti menghubungkan sebab akibat wafatnya karena vaksin. Botol vaksin COVID-19 yang dikembangkan Moderna mengandung stainless steel atau bahan partikel baja tahan karat.

"Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi dan jahitan logam dan staples. Dengan demikian, tidak diharapkan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam batch di Jepang ini akan mengakibatkan peningkatan risiko medis," kata Takeda dan Moderna, dikutip Reuters.

Moderna menegaskan kontaminasi stainless steel bisa terjadi selama produksi. Batch vaksin yang terkontaminasi berasal dari Spanyol, diproduksi perusahaan Rovi.

Namun, sekali lagi ditegaskan Moderna, kontaminasi produk tersebuut tidak lantas berdampak pada keamanan vaksin.



Simak Video "Video: Merebaknya 'Rokok Zombie' di Jepang, Picu Kejang-Hilang Kesadaran"

(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork