Viral pesan berantai terkait dibukanya pendaftaran vaksin Nusantara besutan dr Terawan Agus Putranto. Informasi yang beredar menyebutkan bagi warga yang ingin menerima 'vaksin Nusantara' untuk melengkapi data diri.
Pesan tersebut juga mengimbau untuk mendaftar ke Prof Chairul A Nidom, salah satu peneliti. Sayangnya, saat ditelusuri, informasi tersebut tidak berasal darinya.
"Bukan berasal dari saya, saya tidak tahu siapa yang membuat kemudian dikaitkan dengan nama dan nomor handphone saya," tegas dia saat dikonfirmasi detikcom Kamis (16/9/2021).
Dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto juga menegaskan belum membuka pendaftaran 'vaksin Nusantara'.
"Informasi mengenai pendaftaran vaksin Nusantara tersebut adalah hoaks," tulis Kominfo.
Bisa diakses dalam bentuk pelayanan
Vaksin dendritik ini bisa diakses oleh siapapun dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas. Kementerian Kesehatan dalam keterangan resminya menyebut masyarakat yang menginginkan vaksin Nusantara atas keinginan pribadi nantinya akan diberikan penjelasan terkait manfaat hingga efek sampingnya oleh pihak peneliti.
"Jika pasien tersebut setuju, maka vaksin Nusantara baru dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi.
Adapun teknik pengembangan vaksin Nusantara disebut bersifat autologus. Artinya dari materi vaksin yang digunakan hanya bisa dipakai untuk diri sendiri dan tidak bisa dipergunakan untuk pasien lain.
Simak Video "Video Wamenkes: Kematian Akibat TBC di RI Lebih Banyak dari Covid-19"
(kna/up)