Tukul Arwana Operasi Pendarahan Otak, Pemulihan Butuh Berapa Lama?

Tukul Arwana Operasi Pendarahan Otak, Pemulihan Butuh Berapa Lama?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 24 Sep 2021 17:46 WIB
Tukul Arwana Operasi Pendarahan Otak, Pemulihan Butuh Berapa Lama?
Tukul Arwana mengalami pendarahan otak. (Foto: Pool/Ismail/detikFoto)
Jakarta -

Kondisi Tukul Arwana disebut sudah berangsur membaik usai menjalani operasi selama dua jam. Dirinya diyakini telah melewati masa kritis.

"Operasinya sudah," ujar Tarzan, salah satu teman Tukul, dikutip dari detikHot Jumat (24/9/2021).

"(Tukul melewati masa kritis) sudah-sudah," lanjut Tarzan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari kasus Tukul Arwana, sebenarnya berapa lama sih masa pemulihan pasien yang mengalami pendarahan otak?

Head of Hyperacute Stroke and Neurosonology Services di RSPON Jakarta dr Yohanna Kusuma SpS menyebut masa pemulihan setiap pasien berbeda-beda. Tergantung dari seberapa luas pendarahan otak terjadi.

ADVERTISEMENT

Jika pasien hanya mengalami pendarahan kecil, kemungkinan pemulihan tidak memakan waktu lama karena tak memerlukan tindakan operasi. Namun, adapula beberapa kasus yang memang membutuhkan waktu pemulihan hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

"Kalau misalnya dia pendarahannya luas sekali, ya dia pasti butuh waktu. Kalau pendarahan kecil tidak perlu dilakukan operasi," jelasnya saat diwawancara detikcom Jumat (24/9/2021).

Mengapa ada yang pemulihannya bisa memakan waktu begitu lama?

"Bisa berbulan-bulan, bisa bertahun-tahun karena darahnya mati. Otak itu kan nutrisinya dibawa oleh darah. Nah, kalau misal pembuluh darahnya pecah dia nggak bisa sampai ke sel-sel yang membutuhkan," sambungnya.

Begitu juga dengan gejala yang muncul. Menurut dr Yohanna, tidak semua orang mengeluhkan sakit kepala, dan berakhir lemas hingga tidak sadar saat mengalami pendarahan otak.

"Belum tentu semua orang nggak sadar, nggak semua juga pasti sadar. Kena-nya dulu di bagian yang mana, kalau dia kena-nya di bagian yang kecil dan tidak mengganggu kesadaran ya dia tetap bisa seperti biasa kan," sebut dr Yohanna.

dr Yohanna melanjutkan, pendarahan otak umumnya menyerang mereka yang memiliki pola hidup dan makan yang tidak teratur. Mengonsumsi junk food hingga kebiasaan merokok dan minuman alkohol sebaiknya dihindari untuk menekan risiko terkena pendarahan otak.

Ia sendiri pernah menangani pasien muda dengan usia 25 tahun yang memiliki pendarahan otak. Sebaiknya, rutin melakukan check up untuk melihat risiko terkena pendarahan otak.




(naf/up)
Stroke dan Pendarahan Otak
33 Konten
Komedian Tukul Arwana mengalami perdarahan otak atau pendarahan otak, salah satu bentuk serangan stroke yang kerap muncul tiba-tiba. Apa saja faktor risikonya dan bagaimana cara menghindarinya?

Berita Terkait