Perdarahan Otak Tukul Dikaitkan dengan Vaksin, Dibantah RS PON-Komnas KIPI

Terpopuler Sepekan

Perdarahan Otak Tukul Dikaitkan dengan Vaksin, Dibantah RS PON-Komnas KIPI

Rita Puspita Rachmawati - detikHealth
Minggu, 26 Sep 2021 16:09 WIB
Perdarahan Otak Tukul Dikaitkan dengan Vaksin, Dibantah RS PON-Komnas KIPI
Tukul Arwana (Foto: Pool/Ismail/detikFoto)
Jakarta -

Komedian Tukul Arwana mengalami pendarahan otak dan sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) beberapa waktu lalu. Muncul spekulasi yang mengaitkan pendarahan otak yang dialami Tukul merupakan efek pasca vaksinasi.

Menanggapi kabar tersebut, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mursyid Bustami menegaskan pendarahan otak seperti yang dialami Tukul Arwana tidak ada kaitannya dengan vaksin COVID-19.

"Kami perlu menegaskan bahwa dari berita yang beredar, mungkin perlu diklarifikasi tidak ada hubungannya antara pendarahan otak atau stroke pendarahan dengan vaksin COVID-19," ungkapnya dalam konferensi pers Jumat (24/9/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari Instagramnya, jarak antara Tukul mendapatkan vaksinasi dan saat ia sakit adalah 8 hari. Dari situ, Komnas KIPI menyebut perdarahan otak yang dialami Tukul tidak ada kaitannya dengan efek vaksin.

"Apabila melihat kejadian 3 hari setelah vaksin dan ada riwayat hipertensi, kolesterol, kelebihan berat badan, dan faktor predisposisi lainnya, maka sangat mungkin tidak ada keterkaitan KIPI yang dialami beliau terkait vaksin," kata Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) saat dihubungi detikcom, Jumat (24/9/2021)

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Mursyid memaparkan stroke pada dasarnya dipicu oleh faktor yang bisa dikendalikan atau yang tidak bisa dikendalikan. Faktor tak bisa dikendalikan misalnya usia. Sedangkan faktor yang bisa dikendalikan seperti kebiasaan merokok dan pola hidup tidak sehat.

"Lebih banyak faktor risiko yang bisa kita kendalikan. Yang paling banyak terjadi adalah hipertensi, kemudian gula atau diabetes. Kemudian penyakit jantung, gangguan irama jantung, kolesterol tinggi, merokok, kegemukan, kurang olahraga, pola hidup tidak sehat, dan lain sebagainya," jelasnya.

Stroke pendarahan terjadi karena adanya pecah pembuluh darah di otak akibat tekanan yang tinggi pada pembuluh darah.

"Yang sebetulnya sudah ada potensi untuk bocor atau pecah, yang waktu tertentu tekanannya meningkat tidak kuat lagi menahan sehingga pembuluh darah itu pecah sehingga mengganggu fungsi otak di sekitarnya," jelas Mursyid Bustami.

Simak video 'Top 5: Tukul Arwana Sakit, Heboh Pernikahan Siri Lesti-Billar':

[Gambas:Video 20detik]



Gejalanya tiba-tiba merasa pusing dan badan mendadak lemas. Ia menyebut 70 persen pengidap stroke pendarahan mengeluhkan sakit kepala diikuti dengan 60 persen mengalami penurunan kesadaran.

"Ada gejala lain kelemahan dari anggota gerak kemudian ada juga yang mengalami kejang banyak juga gejala yang lain," pungkas dia.

Mursyid menegaskan, penanganan secara cepat pada pasien stroke amat penting. Selain itu, pemeriksaan atau check up otak secara rutin juga bisa diupayakan mengingat tingkat kejadian stroke meningkat setiap tahunnya.

Halaman 3 dari 2
(up/up)
Stroke dan Pendarahan Otak
33 Konten
Komedian Tukul Arwana mengalami perdarahan otak atau pendarahan otak, salah satu bentuk serangan stroke yang kerap muncul tiba-tiba. Apa saja faktor risikonya dan bagaimana cara menghindarinya?

Berita Terkait