Bicara Soal Tukul Arwana, RS PON Ingatkan Gejala Stroke Paling Krusial

Komedian Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit akibat perdarahan otak. Pasca mengalami sejumlah gejala, Tukul dikabarkan menjalani operasi di RS Pusat Otak Nasional (RS PON), Cawang, Jakarta Timur.

Soal kondisi Tukul, Direktur Utama dari RS PON, dr Mursyid Bustami, SpS (K), KIC, MARS memang tidak bicara banyak. Menurutnya, hal itu adalah privasi pasien dan keluarga yang harus dilindungi.

"Saya tidak berhak menyampaikan kondisi pasien, berkaitan hak pasien. Kami dilarang melanggar kode etik kalau kami menyampaikan kondisi pasien. Terutama bisa informasi dari keluarga," ujar dr Mursyid dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).

Namun dalam kesempatan tersebut, dr Mursyid mengingatkan bahwa stroke bisa dialami siapa saja dan kapan saja. Ia mengingatkan ada sejumlah gejala stroke yang salah satu jenisnya yakni pendarahan pembuluh darah di otak.

Ditegaskan, masyarakat perlu memahami gejala awal stroke serta penanganan yang tepat. Pasalnya semakin cepat penanganan, semakin besar kemungkinan stroke ditangani dengan benar.

"Umumnya 70 persen pasien stroke pendarahan mengeluhkan sakit kepala. Sebagian besar 60 persen diikuti penurunan kesadaran, jadi pasiennya tidak sadar. Ada gejala lain misal kelemahan anggota gerak umumnya satu sisi. Ada juga yang mengalami kejang, banyak lagi gejala lain," terang dr Mursyid.

Ia memaparkan gejala pertama paling krusial pada pasien stroke adalah perubahan pada wajah secara mendadak. Artinya, wajah yang biasanya telrihat baik-baik saja, dalam waktu amat singkat terlihat menurun di satu sisi.

Gejala ini kadang dibarengi penurunan kemampuan berbicara, serta kelemahan atau kelumpuhan satu sisi tubuh.

"Tangannya satu tidak bisa bergerak atau bicaranya terganggu. Cadel, tidak bisa bicara. Itu gejala terbanyak walau banyak gejala yang lain. Tapi mengendalikan yang terlihat sudah cukup untuk masyarakat segera datang ke rumah sakit," lanjutnya

"Kalau sudah terkena stroke, tidak ada waktu lagi harus segera ke rumah sakit. Karena semakin cepat kita tangani, semakin cepat kita lakukan tindakan, semakin baik outcome-nya. Itu sudah literatur dunia mengatakan demikian," pungkas dr Mursyid.