Dampak Gelombang Kedua COVID-19 RI: 2,5 Juta Orang Positif, 94 Ribu Meninggal

Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth
Kamis, 30 Sep 2021 18:31 WIB
Ilustrasi. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menyebut banyak kerugian yang dialami Indonesia selama gelombang kedua COVID-19. Ia berharap Indonesia bisa terhindar dari ancaman lonjakan kasus berikutnya.

"Lonjakan kasus kedua telah berhasil kita lewati dan saat ini kasus terus menurun selama 10 minggu terakhir. Penurunan ini harus terus dijaga, mengingat dampak dari kenaikan kasus COVID-19 utamanya pada lonjakan kedua sangat besar," kata Wiku dalam konferensi pers BNPB, Kamis (30/9/2021).

Wiku mengatakan gelombang kedua COVID-19 berdampak sangat signifikan, karena banyak orang yang meninggal dunia, kemudian produktivitas masyarakat menjadi berkurang, dan kestabilan ekonomi negara juga terganggu.

"Selama lonjakan kasus kedua terdapat total 2,5 juta orang positif terinfeksi COVID-19 dan 94.000 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Angka positivity rate mingguan tertinggi berada pada angka 30,72 persen, yaitu enam kali lipat dari standar yang ditetapkan oleh WHO," jelas Wiku.

Menurut Wiku, pencapaian penurunan kasus ini harus dilalui dengan perjuangan yang sangat berat. Terlebih saat itu tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) secara nasional hampir menyentuh angka 80 persen dan banyak orang yang menjadi korban.

Kini Indonesia telah berhasil melewati gelombang kedua COVID-19. Maka dari itu, Wiku mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai kebijakan pelonggaran ini justru membuat lonjakan kasus Corona terulang kembali, karena masyarakat lalai terhadap risiko penularan COVID-19.

"Dengan adanya lonjakan ketiga yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia, serta melihat dari pola kenaikan kasus setelah kegiatan besar di Indonesia, kita perlu tetap waspada dan mengantisipasi lonjakan ketiga di Indonesia," tuturnya.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(ryh/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork