Rencana Booster Vaksin COVID-19 RI 2022, Pakai Pfizer atau Moderna?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 01 Okt 2021 15:29 WIB
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan menyebut terdapat rencana pemberian dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19 pada 2022 mendatang. Namun, belum ada informasi lebih lanjut terkait jenis atau merek vaksin COVID-19 yang bakal digunakan sebagai booster.

Termasuk perihal disamakan atau tidaknya merek booster dengan vaksin dosis pertama dan kedua, Kemenkes menyebut masih diperlukan kajian lebih lanjut.

"Belum (ada informasi perihal jenis vaksin COVID-19 yang digunakan sebagai booster)," terang juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, pada detikcom, Jumat (1/10/2021).

"Ini masih berkembang dan dinamis karena banyak sekali yang masih kita tunggu. Seperti hasil publikasi ilmiah tentang penambahan dosis ketiga," sambung dr Nadia.

Masih rencana

Dalam kesempatan sebelumnya, Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes dr Prima Yosephine menekankan pemberian booster ini baru rencana, belum menjadi kebijakan.

Pasalnya, pemberian booster harus dalam kondisi vaksinasi COVID-19 dosis 1 atau 2 dinilai sudah mencukupi kebutuhan. Selain itu, pemberian booster juga bergantung pada rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Ke depannya, rencana memang kalau kita butuh booster maka booster ini hanya akan dijamin menjadi vaksin jaminan pemerintah yang kita berikan secara gratis pada masyarakat adalah kepada masyarakat yang masuk golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI)," terangnya dalam diskusi daring, Kamis (29/9/2021).

"Di luar PBI, ini (booster) akan menjadi vaksin mandiri yang memang masyarakat mencari dan itu akan disiapkan tentunya vaksin tersebut bisa didapatkan di tempat-tempat yang nanti akan diputuskan. Masih rencananya, kita semua tentu tergantung banyak hal yang mungkin akan dipikirkan untuk memutuskan hal ini," pungkas dr Prima.



Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"

(vyp/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork