Benarkah Susu Kental Manis Tidak Boleh Diseduh? Ini Faktanya

Round Up

Benarkah Susu Kental Manis Tidak Boleh Diseduh? Ini Faktanya

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Minggu, 03 Okt 2021 15:35 WIB
Benarkah Susu Kental Manis Tidak Boleh Diseduh? Ini Faktanya
Benarkah susu kental manis tidak boleh diseduh? (Foto: shutterstock)
Jakarta -

Belakangan beredar asumsi di tengah masyarakat tentang larangan menyeduh susu kental manis (SKM) dengan air hangat. Meluruskan asumsi ini, pakar gizi menjelaskan bahwa tidak ada larangan seperti itu.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat, seperti risiko mengonsumsi susu kental manis berlebih dan anjuran mengonsumsi yang aman.

Pakar gizi senior dari Rumah Sakit Medistra, dr Cindiawati J Pudjiadi MARS, MS, SpGK menjelaskan tak ada larangan menyeduh SKM dengan air hangat. Menurutnya, sebagian besar produk susu dan olahannya, dapat mengikuti saran penyajian, baik itu dilarutkan dengan air hangat maupun dipakai sebagai pelengkap campuran makanan/minuman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait atau boleh tidaknya diseduh, rasanya bukan masalah. Apalagi hampir semua produk susu memiliki saran penyajian dilarutkan dengan air hangat. Masyarakat perlu tahu berapa kebutuhan nutrisi yang diperlukan dan tidak mengkonsumsi secara berlebihan", jelasnya.

Senada dengan dr Cindiawati, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak menyinggung terkait larangan menyeduh atau mencampurkan dengan air apapun untuk produk SKM. Bahkan, dalam rilisnya ada saran penyajian SKM bersama kopi dan teh yang pada umumnya dinikmati dengan cara diseduh.

ADVERTISEMENT

Susu kental manis kerap dikonsumsi masyarakat sebagai pelengkap makanan atau diseduh dengan air hangat. Meski merupakan produk susu, tetapi SKM diproduksi dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi sehingga meninggalkan cairan kental, yang kemudian dimaniskan dan dikalengkan.

Dibanding produk susu lain, SKM lebih manis, warnanya lebih gelap, dan memiliki tekstur yang lebih kental.

Sementara dikutip dari laman resmi pom.go.id, BPOM menjelaskan susu kental manis (SKM) adalah produk susu yang memiliki karakteristik kadar lemak susu tidak kurang dari 8% dan kadar protein tidak kurang dari 6,5%.

Oleh karena itu, dikutip dari Healthline, konsumsi SKM tidak boleh berlebihan. Sebab, SKM mengandung lebih banyak gula daripada susu lainnya. Konsumsi SKM berlebih pun bisa menimbulkan berbagai risiko. Selengkapnya di halaman berikut.

Konsumsi SKM berlebih pun bisa menimbulkan berbagai risiko, di antaranya:

Risiko minum SKM berlebih:

1. Obesitas

SKM kaya akan gula diproses dengan sangat cepat oleh tubuh, sehingga bisa membuat seseorang lebih cepat lapar. Selain itu, susu kental manis, bisa membuat seseorang lebih menyukai makanan manis dan mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan. Pola makan seperti itu bisa menyebabkan obesitas.

2. Resistensi insulin

Resistensi insulin merupakan penyakit di mana sel-sel tubuh tidak dapat lagi menggunakan gula darah dengan baik. Resistensi insulin berisiko tinggi menyebabkan diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, perlemakan hati, arteriosklerosis, penyakit arteri koroner, dan gangguan siklus menstruasi pada wanita.

Meski berlabel susu, BPOM menjelaskan susu kental manis tidak boleh digunakan sebagai pengganti susu cair dan susu bubuk untuk anak, tetapi hanya sebagai topping atau campuran makanan.

3. Kerusakan organ

Dibanding produk susu lain, SKM mengandung sodium yang kadarnya di luar daya cerna ginjal anak di bawah 1 tahun sehingga bisa memicu terjadinya malfungsi pada ginjal yang masih berkembang pada tubuh anak.

4. Batuk

Tingginya kandungan lemak dan gula dalam SKM dapat meninggalkan lendir di tenggorokan sehingga mengganggu saluran udara. Inilah yang kemudian menyebabkan batuk pada anak.

5. Gigi rusak

Konsumsi SKM berlebih, termasuk makanan dan minuman tinggi gula lainnya dapat menyebabkan kerusakan gigi dan sakit gigi, terutama jika kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga.

Di samping itu, SKM tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh balita. Sebab, ASI masih menjadi sumber gizi utama dan susu terbaik bagi balita.

"Susu kental manis itu aman tapi bukan sebagai pengganti ASI," tegas Kepala BPOM.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Gula Berlebihan, Bahaya Mengintai!"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Berita Terkait