Lagi-lagi Singapura mencetak rekor kasus baru COVID-19. Per Selasa (5/10/2021), Singapura melaporkan 3.486 orang terinfeksi COVID-19, tertinggi selama pandemi.
Kasus kematian COVID-19 bertambah 9 orang. Di antaranya adalah enam pria dan tiga wanita yang berada di rentang usia 64 hingga 90 tahun.
Laporan kematian tiga di antaranya belum divaksinasi COVID-19, sementara dua lainnya divaksinasi, dan empat orang telah divaksin. Semuanya memiliki riwayat penyakit penyerta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total kematian Corona di Singapura mencapai 130 orang. Sementara dari kasus baru yang dilaporkan, 713 orang berasal dari warga di asrama, sisanya penularan lokal di masyarakat luas.
"Enam kasus merupakan kasus impor," kata Kementerian Kesehatan (Depkes) dalam update hariannya yang dirilis ke media sekitar pukul 11 malam.
Rekor sebelumnya dalam kasus harian adalah 1 Oktober ketika tercatat 2.909 infeksi. Hingga Selasa, Singapura telah melaporkan total 109.804 kasus COVID-19 sejak awal pandemi.
Keterisian rumah sakit
"Ada 1.512 pasien yang dirawat di rumah sakit, sebagian besar dalam keadaan sehat dan dalam pengawasan," kata Depkes.
Sebanyak 247 kasus di antaranya memerlukan suplementasi oksigen, dan 34 pasien lain berada dalam kondisi kritis karena COVID-19, ditempatkan di unit perawatan intensif (ICU).
Dari mereka yang dilaporkan sakit parah, 235 di antaranya berusia di atas 60 tahun. Selama 28 hari terakhir, 570 kasus membutuhkan suplementasi oksigen dan 56 orang berada di ICU. Dari jumlah tersebut, 50,3 persen divaksinasi penuh dan 49,7 persen tidak divaksinasi atau baru menerima satu dosis.
Banyak klaster COVID-19
Ada lima klaster aktif yang sejauh ini dilaporkan. Terbaru, United Medicare Center di Toa Payoh, panti jompo.
Penularan di pusat terjadi pada delapan staf dan enam warga, tercatat 14 kasus di klaster tersebut. Disusul klaster COVID-19 di Learning Vision, Bandara Changi bertambah menjadi 13 kasus pada Selasa.
Sementara tiga asrama yang masuk dalam daftar klaster meliputi asrama ASPRI-Westlite Papan, asrama Tampines dan asrama Jurong Penjuru 2.
Kunjungan ke panti jompo akan disetop sementara selama dua pekan ke depan hingga 24 Oktober. Kementerian Kesehatan mengumumkan sebelumnya pada hari Selasa.
Hal ini dilakukan setelah beberapa klaster baru COVID-19 terdeteksi di fasilitas perawatan lansia dalam dua minggu terakhir. "Perpanjangan ini juga akan memberikan lebih banyak waktu bagi manula kami di rumah untuk divaksinasi atau menerima suntikan booster mereka," kata Depkes.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)











































