Wajib Tahu! 7 Zat Besi Penting untuk Kesehatan Mental

Wajib Tahu! 7 Zat Besi Penting untuk Kesehatan Mental

Syifa Aulia - detikHealth
Selasa, 12 Okt 2021 22:30 WIB
Wajib Tahu! 7 Zat Besi Penting untuk Kesehatan Mental
Foto: Getty Images/ozgurcankaya
Jakarta -

Tanggal 10 Oktober menjadi hari kesehatan mental sedunia yang selalu diperingati setiap tahun. Dalam sebuah penelitian terbaru yang melibatkan 80 ribu anak usia 4-17 tahun di Asia, Eropa, dan Amerika, menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan pada anak dan remaja meningkat dua kali lipat selama pandemi COVID-19.

Sedangkan di Indonesia dalam survei melalui website resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), sebanyak 64,3 persen dari 1.522 responden dinyatakan mengidap masalah mental akibat pandemi COVID-19.

Hasil lain menunjukkan bahwa sebanyak 76,1 persen perempuan berusia 14-71 tahun terbukti mengalami masalah mental. Artinya, masalah mental mayoritas dialami oleh perempuan seperti gangguan kecemasan, depresi, dan trauma psikologis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayoritas responden merasakan cemas karena takut hal buruk terjadi, khawatir berlebihan, mudah marah atau jengkel, dan sulit relaks. Pada gejala depresi, mereka merasakan sulit tidur, mudah lelah, percaya diri menurun, dan hilangnya minat.

Pada 2018, Kementerian Kesehatan melakukan survei dan hasilnya adalah meningkatnya proporsi gangguan mental dengan kenaikan persentase sebesar 7 persen dari tahun 2013 yang hanya 1,7 persen.

ADVERTISEMENT

Penduduk perkotaan menunjukkan memiliki gangguan emosional lebih tinggi daripada di pedesaan. Di Indonesia, gangguan mental yang sering ditemukan adalah bipolar, depresi, dan skizofrenia.

Dampak negatif pada kesehatan fisik

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi bahwa depresi akan menjadi penyakit kedua di dunia yang banyak diidap masyarakat. Diketahui, stres psikososial yang berkepanjangan tanpa dilakukan pengobatan bisa menyebabkan gejala depresi hingga berpengaruh pada kesehatan fisik, seperti berikut:

  • Daya tahan tubuh menurun
  • Rentan infeksi
  • Risiko alergi meningkat
  • Burn out syndrome (keletihan emosional, depersonalisasi, berkurangnya perhargaan pada diri sendiri)
  • Berat badan meningkat
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Penyakit jantung koroner
  • Hipertensi
  • Migrain
  • Kanker.

Peran asupan gizi pada kesehatan mental

Asupan gizi yang baik ternyata dapat berperan penting terhadap kesehatan mental, seperti munculnya depresi, durasi, dan tingkat keparahan. Gizi yang tidak seimbang berdampak pada mudahnya seseorang merasakan depresi. Sebab kondisi kejiwaan seseorang dapat berinteraksi melalui sistem saraf dan hormon.

Stres bikin gemuk, mitos atau fakta? Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saat tubuh mengalami stres, hormon kortisol akan dilepaskan tubuh. Ini berarti perubahan emosi dan biologis memiliki keterkaitan dengan hormon yang dikeluarkan oleh saluran pencernaan. Ketika hormon kortisol meningkat, tubuh akan mengeluarkan hormon leptin, insulin, dan neuropeptide Y (NPY).

Hal ini menyebabkan rasa lapar secara terus-menerus serta cenderung mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan gula tinggi.

Gejala gangguan pengendalian kadar gula darah

Orang yang mengalami depresi cenderung memiliki nafsu makan yang buruk dan sering konsumsi makanan tinggi gula. Maka, pengendalian kadar gula darahnya semakin buruk hingga menyebabkan stres dan depresi. Gejala yang dirasakan seperti:

- Kelelahan
- Mudah marah
- Pusing
- Sulit tidur
- Konsentrasi yang buruk
- Depresi

Apa saja zat besi yang baik dikonsumsi untuk gangguan mental? KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Lansia Juga Bisa Alami Gangguan Kesehatan Mental, Seperti Apa?"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Berita Terkait