Kasus Rachel Vennya kabur dari karantina masuk babak baru, selebgram kelahiran 1995 tersebut akan dimintai keterangan polisi Kamis pekan ini, (21/10/2021).
"Hari Senin besok kita layangkan surat undangan untuk hari Kamis (sebelumnya polisi menyebut Rabu-red) kita ambil keterangan," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dikutip dari detikNews.
Kaburnya Rachel Vennya dari karantina Wisma Atlet yang dibantu oknum TNI berinisial FS menjadi sorotan banyak publik hingga para pejabat, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Budi sebelumnya mengaku sedih mendapati warga yang melarang aturan karantina karena mengancam keselamatan banyak orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Termasuk Menkes Budi, ini tiga menteri yang menyentil pelanggaran kaburnya Rachel Vennya dari karantina.
Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merasa prihatin hingga geram mendapati informasi selebgram melanggar ketentuan karantina. Sandi meminta aparat bisa mengambil langkah tegas terkait hal tersebut.
"Tentunya prihatin dan sekaligus geram ya, karena kita yang berusaha mengatasi pandemi ini, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan termasuk protokol karantina. Seorang publik figur yang semestinya menjadi contoh, justru tidak memberi contoh baik," kata Sandiaga, Jumat (15/10/2021).
Menkominfo Johnny
Tidak hanya Sandiaga, Menkominfo Johnny G Plate juga meminta Rachel Vennya mendapat efek jera dari hukuman tegas aparat.
"Sanksi tegas pasti dijatuhkan bagi yang melanggar," kata Johnny, dikutip dari CNNIndonesia.
Diberitakan sebelumnya, anggota TNI yang membantu Rachel Vennya telah dinonaktifkan oleh Kodam Jaya.
Lantas apa kata Menkes? Simak di halaman selanjutnya.
Menkes Budi sebut sangat selfish
Menkes Budi dengan tegas menilai tindakan yang diambil Rachel Vennya sangat keliru. Hal ini dikarenakan akan banyak risiko kepada masyarakat luas jika hal tersebut dilakukan.
"Karantina kesehatan itu kan bukan buat kepentingan dia sebenarnya, tetapi untuk masyarakat juga. Kalau dia melanggar itu kan dia memberikan risiko ke publik. Jangan dilakukan lah," jelas Menkes, ditemui di Desa Kanekes, Baduy, Rabu (14/10/2021).
"Sangat-sangat selfish," lanjutnya.











































