Geger insiden mengerikan yang menimpa seorang wanita di Amerika Serikat. Ia diperkosa di kereta komuter Philadelphia. Nahasnya, tak ada satupun penumpang yang menolong korban dan hanya diam menonton.
Menurut penuturan pihak kepolisian setempat, pemerkosaan terjadi di hadapan sejumlah penumpang kereta lainnya tanpa ada yang melakukan tindakan apapun untuk menolong korban.
Dikutip dari Associated Press, Selasa (19/10/2021), insiden ini baru diketahui setelah polisi mendapat laporan terjadi penyerangan seksual di dalam kereta yang melaju di jalur Market-Frankford Line.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inspektur Timothy Bernhardt dari Departemen Kepolisian Upper Darby menjelaskan bahwa polisi dipanggil ke stasiun 69th Street pada Rabu (13/10) malam, pukul 22.00 waktu setempat, pekan lalu untuk menindak insiden ini.
Belakangan diketahui pelaku merupakan seorang tunawisma. Dirangkum dari berbagai sumber berikut fakta terkait peristiwa tersebut.
1. Kronologi kejadian
Peristiwa ini diketahui oleh seorang pegawai Otoritas Transportasi Pennsylvania Tenggara (SEPTA) yang berada sekitar kereta dan melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan seorang penumpang wanita di dalam kereta. Ia pun menghubungi polisi.
Personel Kepolisian SEPTA yang khusus mengurusi sistem transit massal di Pennsylvania menunggu di perhentian selanjutnya dan mendapati seorang wanita yang menjadi korban pemerkosaan. Polisi langsung menangkap pelaku.
Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit. Selama pemeriksaan Inspektur Bernhardt menyebut korban sebagai 'wanita yang luar biasa kuat' karena mampu memberikan banyak informasi kepada polisi di tengah insiden yang menimpanya. Disebutkan juga korban tidak mengenal pelaku.
2. Penumpang lain hanya diam
Seluruh kejadian tersebut terekam dalam video kamera keamanan di dalam kereta. Terlihat dalam video penumpang lain hanya terdiam tanpa melakukan tindakan apapun untuk menolong korban.
"Ada banyak orang, yang menurut pendapat saya, seharusnya melakukan intervensi; seseorang seharusnya melakukan sesuatu," ucap Bernhardt dalam pernyataannya.
"Ada orang lain di kereta yang menyaksikan tindakan mengerikan ini, dan itu bisa dihentikan lebih cepat jika seorang penumpang menghubungi 911," sebut SEPTA dalam pernyataannya.
3. Pelaku seorang tunawisma
Berdasarkan dokumen pengadilan Delaware County, pelaku diidentifikasi sebagai Fiston Ngoy (35) dijerat dengan dakwaan pemerkosaan, penyerangan tidak senonoh dan sejumlah dakwaan terkait lainnya. Pelaku disebut-sebut sudah dikenal oleh Kepolisian SEPTA ataupun Kepolisian Upper Darby .
Sementara itu, media-media Amerika Serikat menyebut pelaku sebagai tunawisma. Menurut dokumen pengadilan setempat, tersangka kini sudah ditahan di Penjara Delaware County, dengan besaran jaminan ditetapkan 10 persen dari 180 ribu dolar AS dan dijadwalkan akan kembali disidang pada Senin (25/10).
4. Apa kata psikolog?
Menurut Elizabeth Jeglic, seorang profesor psikologi di John Jay College of Criminal Justice yang biasa meneliti pencegahan kekerasan seksual, orang yang merasa tidak nyaman menolong secara langsung, sebenarnya memiliki pilihan lain seperti menelepon polisi dari ponsel mereka.
"Penelitian terbaru bahkan di keadaan yang lebih ekstrem, sekitar 90 persen kasus yang dianalisis, kami melihat orang-orang biasanya melakukan intervensi."
"Jadi sebenarnya, agak menyimpang dalam kasus ini bahwa seseorang sama sekali tidak membantu," sambungnya.
Simak Video "Video Data WHO: Sepertiga Perempuan di Dunia Alami Kekerasan Fisik dan Seksual"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































